JAKARTA, Tigapilarnews.com - Indonesia Traffic Watch (ITW) menilai ketiga pasangan calon Gubernur DKI belum menunjukkan kepedulian bahkan pemahamannya tentang lalu lintas Ibukota Jakarta.Sehingga belum ada indikasi akan terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran (Kamseltibcar) lalu lintas di Ibukota Jakarta.“Padahal masalah kemacetan lalu lintas merupakan prioritas utama yang harus diatasi.Sebab kemacetan sudah mengganggu aktifitas dan kreatifitas masyarakat, bahkan menimbulkan kerugian materi yang sangat besar akibat pemborosan penggunaan bahan bakar,”kata Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan,Sabtu (12/11/2016).Menurutnya, lalu lintas merupakan urat nadi kehidupan sekaligus cermin budaya dan potret modrenitas sebuah bangsa.Sehingga masyarakat yang sejahtera, makmur, pasti berada dalam Negara yang pemerintahannya sudah mampu mewujudkan Kamseltibcar lalu lintas.“Sulit mewujudkan kesejahteraan masyarakat, jika pemerintahnya tidak mampu mewujudkan Kamseltibcar,”tegas Edison.Dia juga menambahkan, Kamseltibcar akan terwujud apabila disertai dengan upaya untuk meningkatkan kesadaran tertib lalu lintas masyarakatnya.Edison mengingatkan, Kamseltibcar sulit terwujud, apabila hanya melakukan pembangunan pisik maupun teknologi lalu lintas. Kecanggihan teknologi lalu lintas menjadi tidak berarti,apabila masyarakatnya belum memahami dan menjadikan ketertiban serta keselamatan lalu lintas sebagai kebutuhan yang wajib dilaksanakan.ITW meragukan kepedulian,pemahaman dan kemampuan maupun kompentensi para pasangan cagub DKI untuk bisa mewujudkan Kamseltibcar. Artinya,kata Edison, beberapa tahun ke depan kondisi lalu lintas dan angkutan transportasi umum di ibukota Jakarta masih tetap menjadi permasalahan serius."Karena pasangan cagub terpilih, akan melakukan upaya yang serupa dengan pemerintahan sebelumnya. Yaitu upaya-upaya yang sarat dengan proyek. Seperti pembangunan ruas tol dalam kota, ERP dan berbagai kebijakan sebagai upaya menarik restribusi dari masyarakat," jelasnya.Sejatinya,Edison menjelaskan, dalam kondisi lalu lintas yang sudah pada posisi gawat darurat, pemerintah harus melakukan tindakan revolusioner, seperti moratorium penjualan kendaraan baru dalam jangka waktu tertentu. Serta menata kembali persyaratan kepemilikan kendaraan dan melakukan rekayasa lalu lintas yang secara signifikan bisa mengurai kemacetan.Edison berharap, masyarakat Ibukota Jakarta lebih cerdas memilih pemimpin yang memiliki kemampuan dan keberanian untuk mengatasi kemacetan agar tidak menjadi momok menakutkan. Sebaiknya, masyarakat memilih pasangan calon yang bersedia menandatangani pernyataan akan mewujudkan Kamseltibcar lalu lintas.