Laporan : Arif Muhammad RiyanJAKARTA, Tigapilarnews.com - Dari 75 orang preman yang digiring ke Polda Metro Jaya, terdapat satu orang menggunakan Id card atau kartu identitas pers bodong dari Kompas Gramedia yang dipalsukan. Dirinya mengaku bernama Budi."Saya nemu mas di jalan. Ya sudah ada setahun yang lalu," ujar Budi di depan SPKT Polda Metro Jaya, Rabu (24/8/2016).Di Id card tersebut, foto telah diganti oleh Budi, dengan cara menempelkan fotonya atau ditiban. Selain itu, Budi mengaku ia tidak menyalahgunakan kartu tersebut."Fotonya tempel sendiri. Nggaklah mas," ungkapnyaBukan hanya itu, Budi juga mengaku bahwa dirinya punya kartu relawan Jokowi. Kartu itu digunakan saat pencalonan Jokowi menjadi presiden."Saya juga punya kartu Jokowi, saya punya banyak kartu. Kartu itu waktu saya disuruh mencari relawan. Pokoknya kalau mau tahu banyak cari saya di belakang gedung DPR MPR," pungkasnya.Sebelumnya, usai terjadi kekisruhan di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, puluhan preman digiring ke Polda Metro Jaya. Puluhan preman tersebut kini didata di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.Pantauan Tigapilarnews.com sekira pukul 11:10 para preman yang sebelumnya menaiki truk Korps Brimob, langsung dijejerkan di depan SPKT.Dari info yang dihimpun, total preman yang digiring ke Polda Metro berjumlah 75 orang. Para preman tersebut diduga berasal dari dua kubu yakni Thobi Mutis, dan dengan preman bayaran dari pihak yayasan Usakti.Kekisruhan di Universitas Trisakti diduga bahwa Rektor yang dilantik Oleh Yayasan, Ir. Edi Hamid masuk ke Universitas Trisakti, akan dihadang oleh preman tersebut.