Laporan : Arif Muhammad RiyanJAKARTA, Tigapilarnews.com – Narapidana Rutan Salemba kasus pemerkosaan dan pembunuhan pelajar 14 tahun, Anwar bin Kiman (26) mengaku kabur dari rutan dengan menyamar sebagai wanita dengan memakai gamis, jilbab dan cadar.Anehnya, Anwar mengganti semua pakaiannya itu di ruangan terbuka tanpa diketahui oleh siapa pun, termasuk sipir rutan."Saya ganti bajunya di ruang terbuka, di lapangan," jelas Anwar di Kampung Barengkok, Desa Batok, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Kamis (14/7/2016).Saat Anwar mengganti pakaian, tidak ada satu pun orang yang curiga. Pasalnya, ketika itu keadaan Rutan Salemba sangat ramai penjenguk tahanan. Mengingat, pada saat itu adalah hari kedua Lebaran, Kamis (7/7/2016).Selain itu, kata Anwar, dia memalsukan stempel penjenguk tahanan dengan menggambarnya sendiri menggunakan spidol yang dia beli di warung dalam rutan."Kan istri saya punya stempel, nah saya ikutin ukirannya doang pake spidol lukis sendiri seolah-olah saya tamu," pungkas Anwar.Diwartakan sebelumnya, polisi telah berhasil menangkap kembali narapidana (napi) kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang kabur dari Rutan Salemba, Kamis (7/7/2016).Anwar bin Kiman (26) berhasil dicokok Tim Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Kampung Barengkok, Desa Batok, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Kamis (14/7/2016) petang.Anwar bersembunyi di sebuah gubuk milik kakak kandungnya bernama Andri. Gubuknya pun tampak gelap. Sebab, beberapa gubuk dan rumah di daerah itu belum terpasang listrik.Polisi saat menuju ke lokasi harus melewati jalan terjal dan rusak untuk masuk ke dalam kampung yang dikelilingi hutan. Saat dicokok, Anwar sempat bersembunyi di dalam kamar mandi.Kepada polsi yang menangkapnya, Anwar mengatakan nekat melarikan diri dari Rutan Salemba lantaran ingin menemui orangtuanya yang sedang sakit.“Mau lihat orang tua (ayah) doang sakit soalnya (sakti) stroke kan,” ucap Anwar di lokasi penangkapan, Kamis (14/7/2016).