Laporan Muchammad SyahputraJAKARTA,Tigapilarnews.com- Daya juang Raudiah Elva Ningsih (37) ibu dari salah satu bayi kembar yang diduga hilang saat selesai melakukan proses persalinan di Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ) dalam mencari kebenaran, belum melemah.Bahkan Raudiah mengaku mendapati beberapa kejanggalan saat proses persalinan berlangsung. Salah satunya, dikatakan Raudiah, karena pihak RSHJ memperdengarkan musik dengan volume yang cukup keras saat masuk ruang operasi.Mendengar hal tersebut, pihak RSHJ tidak membantah bahwa saat proses persalinan mendengarkan musik dengan keras. Wakil Direktur RSHJ, Ari Hidayat, mengatakan tidak adanya yang salah dengan hal tersebut. Sebab, menurutnya, tidak ada standar dalam rumah sakit dilarang memutar musik saat melakukan proses persalinan."Musik yang dipasang itu untuk membantu menenangkan pasien," ujarnya di RSHJ, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (23/06/2016).Menurutnya lagi, alunan musik tidak ada hubungannya dengan proses persalinan pada saat itu. Apalagi, ada yang mengatakan bahwa musik tersebut guna menutupi suara tangisan bayi seperti yang dikatakan Raudiah."Musik itu untuk membuat nyaman pasien dan alat musik itu ngak melebihi ambang batas suara yang telah ditentukan," tambahnya.Dirinya juga mengklarifikasi terkait tuduhan Raudiah yang tidak boleh didampingi sang suami saat proses persalinan berlangsung. Menurutnya, pihak RSHJ bukan melarang, melainkan sang suami memang tidak ada di lokasi saat proses persalinan akan dimulai."Saat kejadian, pasien tidak ditemani siapa pun. Sementara keadaan haruskan pasien dan bayi segera diselamatkan untuk operasi. Sehingga pada saat itu, sesuai persetujuan tindakan medis, dengan persetujuan dari pasien karena sudah cukup umur dan punya hak tandatangan persetujuan medis dilakukan tindakan," tutupnya.(exe/ist)