Laporan: Arif Muhammad RiyanJAKARTA, Tigapilarnews.com - Pakar Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando mempertanyakan mengapa dia baru sekarang ini dipanggil pihak kepolisian terkait tuduhan menistakan agama oleh Johan Khan.Mengingat masalah tersebut dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada tanggal 23 Mei 2015 lalu."Kalau aneh saya bilang aneh, tapi saya tidak mau komentar mungkin polisi terlalu sibuk. Saya tidak tau lah, tidak mau komentar soal itu," ucap Ade di Mapolda Metro Jaya, Kamis (23/6/2016) siang.Selain itu, Ade mengatakan tidak mengenal siapa itu Johan Khan. Awal mulanya, Johan Khan melalu mention Twitter, meminta Ade menghapus status Facebook tersebut dan meminta maaf kepada umat Islam. Pasalnya, status Facebook tersebut menyebar ke Twitter."Dia bilang, kalau tiga hari tidak mencabut status dan tidak minta maaf kepada umat Islam saya akan adukan ke polisi. Saya tidak baca Twitter itu sampai lewat tiga hari kemudian, setelah tiga hari kemudian saya bikin status khusus di Facebook untuk mengatakan pada Johan ini bahwa saya tidak pernah berniat untukĀ mengatakan bahwa Tuhan sama dengan manusia dan saya tidak terima dituduh semacam itu," ujar Ade.Ade tidak menghapus status Facebook tersebut. Pasalnya, menurut Ade, jika dia menyatakan bahwa status itu salah, artinya dia sama saja mengatakan bahwa Tuhan adalah orang Arab."Kalimat saya, Tuhan bukan orang Arab. Kalau saya batalkan status itu artinya Tuhan adalah orang Arab, maka saya tidak mau mencabut status itu," papar Ade."Saya berusha menjelaskan kepada Johan, tapi Johan mengatakan sudah saya adukan ke polisi, tinggal hukum yang berbicara," demikian Ade mengakhiri pembicaraan.Sebelumnya diketahui, Pakar Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando, menerima panggilan Cybercrime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terkait gugatan yang diajukan dari Johan Khan.Ade disangkakan melakukan penistaan atas agama atas status Facebook yang dibuat kala itu pada tanggal 20 Mei 2015.Mengingat, status Facebook itu berisi "Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatnya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues".