Laporan : Arif Muhammad RiyanJAKARTA, Tigapilarnews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana menghapus sistem 3 in 1. Pasalnya, Ahok menilai sistem tersebut tidak efektif untuk mengurangi kemacetan di DKI Jakarta.Selama terbuatnya sistem 3 in 1 ini, banyak warga Jakarta yang memanfaatkan hal tersebut menjadi sebuah profesi yakni joki 3 in 1.Selain itu, tak sedikit anak balita yang dilibatkan oleh joki 3 in 1 tersebut. Para kaum perempuan yang ikut menjadi joki 3 in 1 kebanyakan menggendong anak balita untu membuat para pelanggan merasa ibah. Tak heran, keberadaan mereka rawan akan eksploitasi anak.Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Risyapudin, meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pengkajian dan survei yang lebih mendalam terkait dampak 3 in 1 diantaranya ekspolitasi anak dan akses kemacetan."Nah kalau misal fenomena alasan pencabutan 3 in 1 ini, saya juga tidak mengerti alasannya. Kalau soal joki 3 in 1 berarti kan di sini memang ekses dari 3 in 1 ini kan penggunaan joki, itu kan sebetulnya Pemda harus tangkap-tangkapin dong (joki oleh) Satpol PP-nya," pungkas Risyapudin, Jumat (1/4/2016) pagi.