6 jam yang lalu

Dudy Tanggapi Rencana Aksi Mogok Massal para Mitra Driver Ojol pada 20 Mei

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi. (foto istimewa)

JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi merespons adanya rencana aksi mogok massal yang akan digelar oleh para mitra driver ojek online (ojol) pada 20 Mei 2025. Demo ini membawa beberapa tuntutan, salah satunya terkait besaran potongan tarif mitra driver ojol.

Menhub berharap para mitra driver yang akan melakukan aksi demonstrasi bisa menyampaikan aspirasinya langsung kepada pihak aplikator, sehingga tidak perlu sampai melakukan aksi di jalan hingga mematikan aplikasi yang berdampak pada konsumen.

"Kita tidak bisa mencegah orang yang menyampaikan aspirasi. Tapi saya berharap, jika mereka mitra, sebaiknya aspirasi disampaikan langsung ke aplikator," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (19/5/2025).

Menhub juga mengimbau kepada pihak aplikator untuk membuka ruang diskusi jika ada kebijakan yang belum diterima dengan puas oleh para mitra. Selain itu, mengundang para mitra untuk duduk bersama dalam merumuskan sebuah kebijakan.


"Kami sudah dengar keluhan para driver. Jika kurang puas, memang harus duduk, bicara dengan semua pihak termasuk dengan aplikator," tambahnya.

Presiden On-Demand Services GoTo, Catherine Hindra Sutjahy mengatakan, pihaknya telah membuka jalur komunikasi untuk menyerap aspirasi dari para mitra driver, terutama sosialisasi terkait pungutan tarif yang dibebankan kepada konsumen lewat mitra driver.

Catherine menjelaskan, setidaknya ada tiga komponen biaya yang dibebankan kepada konsumen: pertama biaya operasional atau biaya perjalanan, biaya pungutan aplikator, dan biaya service fee. 

Adapun rasio pungutan yang dibebankan kepada konsumen adalah 80% untuk driver dan 20% untuk aplikator. Namun, ada biaya tambahan semacam service fee yang dibebankan kepada konsumen dan tergabung dalam tarif yang harus dibayar.(des)


0 Komentar