17 jam yang lalu
JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Merespons mahalnya harga tiket pesawat saat ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan perkara itu tidak bisa dilihat secara sederhana alias simpel.
Erick menyebut, tingginya harga tiket pesawat dorong oleh banyak faktor. Beberapa di antaranya termasuk regulasi yang mengikat. Dia memandang upaya menurunkan harga tiket pesawat, harus dibarengi dengan merevisi aturan yang berlaku saat ini.
“Kompleksitasnya tidak bisa dilihat sesimpel itu karena kalau kita mau buat perubahan pasti aturannya, policy-nya yang selama ini mengikat kita, itu yang kita harus lepas,” ujar Erick saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).
“Nah karena itu memang tadi disampaikan, saya tidak mau bicara terlalu detail,” paparnya.
Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan sebelumnya sudah menyoroti harga tiket pesawat. Erick mengatakan, keduanya bersepakat membentuk satgas atau Project Management Officer (PMO) untuk mencari solusi atas persoalan tersebut.
“Bahwa kita bersepakat, kemarin makanya saya kunjungan juga ke Pak Menteri Perhubungan, salah satu statement saya juga mengenai pariwisata. Sesuai dengan diskusi yang kita jalankan hari ini, kita akan membentuk tim bersama untuk memberikan solusi,” beber dia.
Adapun, satgas difokuskan untuk menyelaraskan berbagai kebijakan antar kementerian terkait, termasuk soal harga tiket pesawat. “Kalau dulu bicara satgas atau versi saya PMO, itu sama aja tujuannya untuk menyelaraskan semua kebijakan untuk menjadi sebuah satu keputusan yang bisa memberikan solusi, termasuk tadi mengenai harga tiket,” ucap Erick.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi sebelumnya menargetkan Satgas penurunan harga tiket pesawat sudah bisa terlihat sebelum musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Dia menjelaskan, rencana penurunan harga tiket pesawat tengah dibahas di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Sebelum diterapkan di akhir tahun. “Nanti kami menunggu dari Kemenko perekonomian untuk menyampaikan hasil dari Satgas itu. Harapannya sebelum Nataru kita sudah dapat hasil dari Satgas," tutur Menhub.(san)