Senin, 14 April 2025 19:33 WIB

Tarif Resiprokal AS Dinilai Jadi Momentum Indonesia Revitalisasi Industri

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi industri manufaktur. (foto istimewa)

JAKARTA, TIGAPILARNEWS.CO- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aminudin Ma'ruf menilai tarif resiprokal yang diterapkan Amerika Serikat bagi negara mitra dagang menjadi momentum Indonesia revitalisasi industri.

Tarif bea masuk yang dikenakan AS ke Indonesia sebesar 32 persen, namun untuk sementara tarif resiprokal RI ditangguhkan 90 hari. “Tantangan bagi kita untuk momentum untuk kita lebih revitalisasi industri,” ujar Aminudin saat ditemui wartawan di TMII, Jakarta Timur, Minggu (13/4/2025).

Tarif resiprokal menimbulkan ketidakpastian bagi perdagangan global. Kondisi ini membuat kecemasan banyak negara, termasuk Indonesia. Tercatat, lebih dari 60 negara mitra dagang AS yang memiliki surplus diberlakukan tarif bea masuk yang tinggi tersebut.

Pemerintah Indonesia tengah melakukan upaya negosiasi agar tarif yang diberlakukan saat ini bisa ditekan dampak buruknya. 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengingatkan agar perekonomian Indonesia harus bisa berdiri sendiri, seperti yang diperjuangkan para pendiri bangsa.

"Sebenarnya pendiri-pendiri bangsa kita sejak dulu, termasuk saya sejak dulu saya sudah ingatkan mari kita bangun ekonomi kita dengan sasaran berdiri di atas kaki kita sendiri," ucap Prabowo.(san)


0 Komentar