Jumat, 21 Juni 2019 11:36 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Militer Iran merilis video penembakan rudal yang menjatuhkan pesawat nirawak atau drone mata-mata militer Amerika Serikat (AS) yang terjadi pada hari Kamis.
Usai insiden itu, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyatakan siap perang dengan Washington.
Video militer Teheran diedit dengan musik dramatis dan diakhiri dengan teriakan "Allahu Akbar" ketika rudal dari sistem pertahanan udara menghantam drone RQ-4 Global Hawk Amerika Serikat.
Komandan IRGC Iran Mayor Jenderal Hossein Salami dalam pidatonya yang disiarkan stasiun televisi pemerintah setempat mengatakan Teheran siap untuk perang.
"Kami tidak memiliki niat untuk berperang dengan negara mana pun, tetapi kami sepenuhnya siap untuk perang," kata Jenderal Salami.
Militer AS yang sebelumnya menyangkal drone-nya ditembak jatuh akhirnya mengonfirmasi bahwa rudal Teheran memang menjatuhkan pesawat nirawaknya.
"Ini adalah serangan tidak beralasan terhadap aset pengawasan AS di wilayah udara internasional," kata Kapten Bill Urban, juru bicara Komando Pusat (CENTCOM) AS, seperti dikutip news.com.au, Jumat (21/6/2019). "Tidak ada pesawat tanpa awak di wilayah Iran," imbuh dia.
Dia mengonfirmasi pesawat tak berawak itu adalah RQ-4A Global Hawk dan memberikan misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian real-time atas wilayah laut dan pesisir yang luas.
Presiden AS Donald Trump mengatakan Iran mungkin keliru telah menembak jatuh pesawat AS.
“Saya merasa sulit untuk percaya itu disengaja. Saya pikir itu bisa saja seseorang yang ceroboh dan bodoh," kata Trump. "Itu langkah yang sangat bodoh, saya bisa memberitahu Anda."
Ditanya apakah AS akan membalas terhadap Iran, Trump mengatakan kepada wartawan; "Anda akan segera mengetahuinya."
Kantor Berita Republik Islam (IRNA) yang dikelola negara tersebut mengatakan droneitu ditembak jatuh ketika memasuki wilayah udara Iran di dekat distrik Kouhmobarak di provinsi Hormozgan.
Penembakan drone ini adalah konfrontasi terbaru dalam perselisihan antara Iran dan AS, yang bermula dari keputusan Donald Trump menarik Amerika dari perjanjian nuklir 2015 antara Iran dengan enam kekuatan dunia.(exe)