3 jam yang lalu

AS Diminta Tak Campuri Hubungan Indonesia dengan Rakyat Palestina

Editor : Yusuf Ibrahim
Donald Trump. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mendesak Pemerintah Indonesia secara tegas menolak proposal relokasi warga Gaza ke Indonesia. Pernyataan ini sekaligus merespons Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi rakyat Palestina ke Indonesia dengan alasan membangun kembali Gaza.

“Itu memang baru informasi yang berkembang, tapi bisa jadi tasting the water bila wacana seperti itu tidak ditolak. Relokasi itu merupakan usulan tidak rasional dan tidak membantu menyelesaikan masalah," ujar HNW, Rabu (22/1/2025). 

Menurut dia, usulan relokasi warga Gaza terkesan ingin mengusir warga Palestina demi kepentingan Israel. "Serta tidak sesuai dengan semangat gencatan senjata yang telah disepakati,” ucapnya.

HNW menilai publik memang sedang menunggu konfirmasi usulan yang sudah terbuka di publik soal relokasi warga Gaza oleh Presiden Trump. Namun, dia mengingatkan Pemerintah Indonesia supaya tegas menolak wacana tersebut.

Menurut dia, negara mediator seperti Qatar, Mesir, dan AS beserta negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memastikan butir perjanjian dilaksanakan secara konsekuen dan tidak dilanggar oleh Israel ketimbang mengusulkan wacana relokasi warga Gaza.

“Apalagi kita semua tahu bahwa Israel memiliki track record buruk dalam menjalankan perjanjian perdamaian seperti perjanjian gencatan senjata dengan Lebanon yang kemudian Israel masih melakukan serangan," ungkap HNW.

"Dan dalam beberapa hari setelah perjanjian gencatan senjata dengan Hamas yang merepresentasikan rakyat di Gaza, Palestina, Israel justru juga tetap melakukan serangan ke wilayah tersebut, juga tidak sepenuhnya membebaskan tawanan Palestina dalam jumlah seperti yang disepakati semula," tambahnya.

Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini juga meminta AS tidak perlu lagi mencampuri urusan dalam negeri negara lain, termasuk Indonesia apalagi terkait hubungan Indonesia dengan rakyat Palestina. ”Selama ini hubungan erat itu sudah akrab terjalin, bahkan ada banyak anak-anak Palestina yang mendapat beasiswa untuk belajar di Indonesia yang dibantu pemerintah, NGO, universitas, dan pesantren,” katanya.

“Beasiswa-beasiswa ini tentu patut kita dukung dan berkelanjutan agar nanti penerima beasiswa dapat kembali dan membangun Palestina setelah menyelesaikan studinya di Indonesia. Ini yang harus kita dukung, bukan konsep relokasi 2 juta warga yang hakikatnya pengusiran warga Gaza serta melanggengkan agenda penjajahan Israel,” ujar HNW.(des)


0 Komentar