Kamis, 03 Mei 2018 06:05 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Insiden adu hashtag yang berdampak dugaan tindakan pelecehan terhadap seorang ibu dan anaknya dalam kegiatan Car Free Day (CFD) disesalkan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
Komisioner Bawaslu, Rahmat Bagja mengaku tak menafikan setiap jelang pemilu selalu muncul perbedaan di masyarakat. Namun ia berharap, hal itu tidak merugikan orang lain, apalagi sampai terjadi tindakan persekusi.
"Biarkan semua berjalan dengan natural, mau hashtag, ganti hashtag, tetap ya bisa jalan barenglah. Jangan kemudian di bully, kemudian juga dilakukan hal-hal persekusi yang tidak baik gitu," ujar Bagja, Rabu (2/5/2018).
Maka itu, Bagja mengaku pihaknya sangat berharap kegiatan CFD dikembalikan sesuai fungsinya yakni sebagai sarana olahraga bagi masyarakat. Ia tak menginginkan lagi adanya kampanye politik dalam kegiatan tersebut.
Dalam hal ini, Bawaslu meminta kepada pemerintah daerah seperti Gubernur untuk membantu menertibkan kegiatan CFD agar tak disusupi kegiatan kampanye politik.
"Ya kita minta peraturan Gubernur dilaksanakan, yang pertama hukuman kurungan kedua kalo masih menggunakan persekusi masih ya kena sanksi pidana. Kami harap itu dipertegas teman-teman kepolisian juga," pungkasnya.