Selasa, 23 Januari 2018 11:31 WIB
Teheran, Tigapilarnews.com - Indonesia kembali menegaskan dukungannya untuk kesepakatan nuklir Iran, dengan mengatakan bahwa ini adalah satu-satunya cara bagi republik Islam tersebut untuk mengembangkan nuklir dan bagi masyarakat internasional untuk memantau kegiatan damai pembahasan nuklir di negara tersebut.
Pemerintah membuat pernyataan tersebut menyusul ancaman terbaru oleh Presiden AS Donald Trump untuk menarik diri dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action / JCPOA), kesepakatan internasional mengenai program nuklir Iran yang dicapai pada bulan Juli 2015 di bawah pemerintahan Barack Obama.
Trump berpendapat bahwa kesepakatan tersebut cacat dan bahwa keputusannya pada 12 Januari untuk mengesampingkan sanksi terhadap Iran, yang merupakan bagian dari kesepakatan tersebut, adalah kesempatan "yang terakhir" dan Presiden AS Donald Trump menyampaikan hanya untuk memberi kesempatan kepada Uni Eropa untuk memperbaiki "kekurangan mengerikan" dalam kesepakatan nuklir Iran.
"Indonesia sangat keras dan jelas dalam mendukung JCPOA dan implementasinya," kata Duta Besar RI untuk Iran Octavino Alimudin kepada awak media Post pada hari Senin.
Octavino mengatakan bahwa Indonesia menghormati keputusan AS untuk mengevaluasi kembali kesepakatan nuklir tersebut, namun menambahkan, "Presiden Trump juga harus melihat kenyataan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan juga Badan Energi Atom Internasional, menganggap bahwa Iran telah memenuhi komitmen mereka."
JCPOA, kata duta besar tersebut, telah berperan dalam memperbaiki hubungan perdagangan antara Iran dan Indonesia. "Kami telah membuat beberapa prestasi, misalnya, kami melanjutkan impor LPG kami dari Iran, yang tidak mungkin dilakukan selama embargo," katanya.
Antara Januari dan September 2017, perdagangan Indonesia dengan Iran mencapai US4476 juta, meningkat 167 persen dari tahun ke tahun dari $ 174 juta pada tahun 2016.