Sabtu, 06 Mei 2017 12:05 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - PT Transjakarta dan Pemprov DKI Jakarta berupaya mengoptimalkan pemasukan selain dari penjualan tiket yang dibayarkan penumpang bus demi menutupi biaya subsidi.
Dana yang dibutuhkan Pemprov DKI Jakarta sebesar dua triliun rupiah per tahun guna menyubsidi tiket bus Transjakarta untuk kemudahan transportasi warga.
"PT Transportasi Jakarta mencanangkan pelaksanaan pemanfaatan aset lainnya, seperti jembatan penyeberangan orang (JPO), halte kiri/non-koridor BRT, dan jalur fiber optic," ujar Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dalam siaran pers yang diterima Tigapilarnews.com, Sabtu (6/5/2017).
Lebih lanjut, Ahok mengatakan penempatan iklan pun akan dilakukan di sejumlah aset. Sehingga dapat dapat menjadi penghasilan tambahan di luar penjualan tiket bus.
PT Transportasi Jakarta pun saat ini tengah mendata jumlah aset yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang iklan.
"Saya sudah memerintahkan Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta untuk melaksanakan proses penyertaaan modal melalui penyerahan aset (inbreng) sesegera mungkin," tandas Ahok.
Adapun pelaksanaan inbreng, berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1006 Tahun 2015 tentang Pemanfaatan Barang Milik Pemprov DKI Jakarta oleh PT Transjakarta.
"Kami optimis penghasilan Transjakarta dari non-tiket sedikit demi sedikit dapat menutupi biaya subsidi," jelas suami Veronica Tan ini.
Mantan bupati Belitung Timur ini pun mengingatkan PT Transjakarta untuk menyelesaikan kontrak dengan mempercepat proses pengadaan armada baru dari perusahaan Eropa.
“Saat ini, kami sudah pakai bus sekelas Eropa. Kami harus jaga kualitasnya jangan sampai ada penurunan, semisal membeli bus dari Korea atau Cina,” pungkasnya.