Minggu, 05 Februari 2017 16:31 WIB
Jakarta, Tigapilarnews.com - Penghapusan beberapa terminal bantuan oleh Kementerian Perhubungan Indonesia, salah satunya Terminal Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, dikeluhkan para penumpang dan awak Perusahaan Otobus (PO).
Pasalnya, mereka menilai penghapusan terminal bantuan Rawa Buaya tak berdasarkan alasan yang jelas. Sebab, selama ini banyak penumpang yang menggunakan jasa transportasi darat dari terminal tersebut.
"Pihak Unit Pengelola Terminal (UPT) tidak memberikan penjelasan apa-apa tentang penghapusan teminal Rawa Buaya," kata Ketua Paguyuban Portansiraya (persatuan otobus terminal provinsi rawa buaya), Sumartoro kepada wartawan di Terminal Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (5/2/2017).
Selain itu, penghapusan sejumlah terminal di kawasan Jakarta Barat itu juga dinilai sangat tak relevan. Pasalnya, kondisi Terminal Kalideres yang menjadi pusat pemberhentian bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dinilai sudah tak dapat menampung.
Hal senada dilontarkan salah seorang penumpang, Bambang (40), yang mengeluhkan penghapusan sejumlah terminal bantuan. Sebab, dengan adanya Terminal Rawa Buaya dinilai dapat memudahkan para pengguna jasa layanan transportasi darat tersebut.
"Disini juga tidak terlalu padat kaya Terminal Kalideres, jadi nunggunya bisa sambil santai," ucap bambang.
Diwartakan sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengeluarkan aturan baru mengenai penghapusan tujuh terminal bantuan di Jakarta. Langkah ini dimaksud untuk membuat Terminal Pulo Gebang menjadi penuh. Dan dapat terlayani oleh PO kepada sejumlah masyarakat.