JAKARTA, Tigapilarnews.com- Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ditemani sang istri, Annisa Pohan, melakukan sosialisasi serta tatap muka dengan ratusan pensiunan PNS dari bidang pendidikan (guru), di Kawasan, Matraman, Jakarta Timur.Dalam kesempatan itu, Agus mengucapkan banyak terima kasih dengan dukungan yang diberikan terhadap pencalonannya bersama Sylviana Murni di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.Putra sulung mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ini mengatakan para pensiunan PNS dari bidang pendidikan yang mayoritas adalah guru seperti pahlawan."Karena guru adalah pahlawan yang sejati. Tanpa jasa guru, kita tidak mungkin jadi bangsa yang besar dan tidak dapat profesi seperti hari ini dan lainnya," kata AHY, di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Selasa (29/11/2016).Dia juga memberikan apresiasi untuk seluruh guru yang ada di Indonesia. Karena dari sosok pahlawan tanpa tanda jasa inilah, masyarakat dapat berpijak kuat untuk bisa menjalani hidup di era moderenisasi serta teknologi."Tanpa pendidikan, negara ini menjadi bangsa yang suram. Maka dari itu, saya dengan Mpok Sylvi fokus di permasahan seperti itu. Saya meyakini kualitas pendidikan kita bisa ditingkatkan, mulai dari sekolah bertaraf negeri dan swasta harus ditingkatan kualitasnya," katanya.Tak hanya itu, Agus juga akan meningkatkan kesejahteraan serta kualitas para guru. Karena itu yang nantinya menjadi bekal para murid untuk dijadikan sebuah contoh serta tokoh intelektual dalam bidang pendidikan serta hidup kedepannya."Ada pula fasilitas pendidikan lingkungan yang memberikan pembelajaran secara benar serta kondusif dan konstruktif, ini kedepannya menjadi perhatian lebih dan prosesnya dijadikan menjadi lebih baik. Karena banyak yang masih tertinggal," tambahnya.Menurutnya, saat ini fasilitas serta pembangunan di bidang pendidikan sudah terealisasi dan menjadi lebih baik, pembenahan secara karakter dan kreativitas para murid juga harus ditingkatkan."Karena kedepannya generasi muda akan menghadapi masalah yang lebih kompleks. Banyak tantangan dan permasalahan, kalau tak miliki keteguhan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Maka sangat mudah terkontaminasi," katanya.(exe/ist)