Selasa, 11 Oktober 2016 16:30 WIB

Tidur di Masjid, Santri Takut Pulang ke Pesantren karena Disodomi

Editor : Hermawan
Laporan: Ryan Suryadi

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kapolsek Koja Kompol Supriyanto mengatakan bahwa salah satu santri Yayasan Pesantren Titipan Ilahi sempat kabur dan tidur di masjid sekitar yayasan tersebut.

Saat seorang warga bertanya mengenai keadaannya, santri tersebut takut disodomi apabila kembali ke pesantren tersebut.

"Awal mula kejadian ada korban namanya Arif (12), tidur di masjid. Tidak pulang ke pesantren, karena takut. 'Saya takut pak, takut di sodomi oleh guru ngaji," kata Kompol Supriyanto, kepada wartawan di Polsek Koja, Jakarta Utara, Selasa (11/10/2016).

Usai para saksi bertanya mengenai keadaan korban tersebut, mereka langsung mengantar korban ke polsek untuk melapor perilaku guru ngaji yayasan pesantren 'Titipan Ilahi', yaitu Ahmad Suryadi alias Aman (29) yang telah menyodomi beberapa santri di pesantren tersebut.

"Korban ditemani saksi langsung lapor ke Polsek, korban takut mau pulang. Ternyata korban lebih dari 10 satri. Satu per satu berdatangan kes ini. Korban di bawah umur semua," jelas Kompol Supriyanto.

Kompol Supriyanto mengaku hingga saat ini, pihaknya masih terus menghubungi keluarga korban.

"Dari tadi malam, kami sudah menghubungi keluarga korban. Penjelasan dari pelaku, ngakunya 'Belum nikah (hanya alasan)’, dan dia telah melanggar hukum dan mesti ditindak," tegas Kompol Supriyanto.

Akibat perbuatannya, Aman dijerat pasal UU Perlindungan Anak, dan pasal 292 KUHP tentang perbuatan sodomi yang dilakukan dengan sesama jenis yang mana pelakunya adalah orang dewasa terhadap anak di bawah umur.

"Saat ini, pelaku sudah menjadi tersangka dan dijerat UU perlindungan anak, dan pasal 292 KUHP, ancaman hukuman 15 tahun penjara," ucap Kapolsek Koja.

Diwartakan sebelumnya, seorang guru mengaji di Yayasan Pesantren Titipan Ilahi, yaitu  Ahmad Suryadi alias Aman (29) dibekuk Polsek Koja, Jakarta Utara, Senin (10/10/2016) malam. Aman dibekuk lantaran telah menyodomi enam santrinya di kawasan Walang, Koja, Jakarta Utara.

 
0 Komentar