Laporan : Arif Muhammad RiyanJAKARTA, Tigapilarnews.com - Dokter Prima Yudho dari Rumah Sakit Abdi Waluyo membeberkan usahanya untuk menolong Wayan Mirna Salihin. Prima merupakan dokter yang pertama kali menangani Mirna di RS Abdi Waluyo.Prima menceritakan, saat itu Mirna datang ke rumah sakit pukul 18.00 WIB dari Kafe Olivier, Grand Indonesia. Mirna saat itu dalam kondisi pucat."Saya sedang kerjakan pasien lain saat Mirna datang. Tapi karena ada ini (Mirna) saya langsung menolong," ucap saat memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (28/8/2016) siang.Langkah awal yang dilakukan adalah mengecek nadi dan nafas. Selain itu, juga dicek oksigen. Ia dibantu oleh dua perawat.Setelah dilihat, ternyata nadi Mirna tak lagi berdenyut, nafas tak merespon dan bola mata tak ada reflek cahaya."Oleh karema itu, kami gunakan (Resusitasi jantung paru) RJP," kata Prima.RJP sendiri usaha untuk mengembalikan fungsi nafas. RJP dilakukan selama 15 menit. Namun RJP dinyatakan tak bisa lagi berfungsi pada Mirna.Setelah itu ia kembali ke pasien sebelumnya dan menyerahkan Mirna ke dokter Ardianto dari RS Abdi Waluyo.Sebelumnya diketahui, sidang 'kopi sianida' kembali digelar. Dalam sidang ke-15 ini, terdakwa Jessica Kumala Wongso akan mendengar kesaksian dari Doktor Umum Emergency RS Abdul Waluyo, Prima Yudo yang memeriksa kondisi Mirna pertama kali pasca kolaps.Jessica ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan berencana terhadap Mirna. Mirna tewas usai meminum kopi yang telah dibubuhi zat sianida saat bertemu dengan Jessica dan Hani di Restoran Olivier, Grand Indonesia Shopping Towns, Jakarta, 6 Januari lalu.Jessica didakwa melanggar Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Pembunuhan Berencana dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan Dengan Sengaja dengan ancaman maksimal hukuman mati.