Laporan : Evi AriskaJAKARTA, Tigapilarnews.com - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengaku belum mengetahui peristiwa pencurian yang dilakukan anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Bila benar anggota oranye berbuat demikian, pemecatan harus dilakukan."Kalau ada, harus dipecat," ujar Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok di Balaikota DKI, Selasa (31/5/2016) siang.Orang nomor 1 di DKI ini menjelaskan, perekrutan PPSU dilakukan langsung secara individual kepada . Maka bila ada personel yang berbuat tak benar, maka pemecatan bisa langsung dieksekusi. Bila berbuat pidana, maka oknum itu bisa langsung diproses hukum."Sekarang itu enaknya kita kontrak individual. Begitu ada kasus, kita pecat, masukin ke penjara," ungkap Ahok.Ahok pun menyatakan, Kunci pengawasan pasukan oranye ada di lurah dan PNS yang menaungi mereka. Karena lurah dan PNS terkaitlah yang memerintahkan kerja pasukan oranye.Tetapi Ahok mengaku kesulitan untuk melakukan langkah preventif untuk mencegah masuknya orang-orang yang berpotensi kriminal ke PPSU. Soalnya, tindakan melanggar hukum memang bisa ditemui di mana-mana, dari kalangan kelas pekerja hingga pejabat."Memang susah. Orang PNS, pejabat saja juga ada yang maling. Ya enggak bisa," kata Ahok.Diberitakan sebelumnya, Pria berinisial SS, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang kepergok mencuri komputer di Kelurahan Gandaria Utara ternyata kerap menginap di kantor lurah tersebut.Petugas PPSU itu kepergok petugas cleaning sevicecui , Kamal (25). Tersangka SS memukul Kamal hingga babak belur. Kamal ditemukan kritis di kuburan belakang kelurahan.Pelaksana Tugas Lurah Gandaria Utara, Sri Widodo mengatakan, petugas PPSU yang juga dikenal sebagai pasukan Oranye itu mencuri komputer karena sering menginap di kantor lurah, semenjak mulai bekerja tahun 2015.