Laporan : Yanti MarbunJAKARTA, Tigapilarnews.com -- Nasib warga kampung Apung, yang berada di RT10/01, kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat begitu miris. Meski keberadaannya masih di DKI Jakarta, lokasi tersebut justru jauh dari kenyamanan ibu kota.Salah satu tokoh masyarakat kampung Apung, Marzuki mengatakan, lokasi tersebut mulai terendam air sejak tahun 1986, dan sampai saat ini belum ada pejabat yang turun tangan untuk memperbaiki lokasi tersebut"Pengeringan air pernah dilakukan pada 2014 lalu, kami pikir setelah dikeringkan, lalu ada peninggian tanah, ternyata hanya dibiarkan saja tak ada tindak lanjut," tutur Marzuki saat ditemui dikediamannya. Sabtu (30/4/2016) siang.Marzuki juga menambahkan sekitar 200 kepala keluarga dikampung tersebut mengharapkan perbaikan yang pasti sehingga rumah tempat mereka berteduh juga terhindar dari luapan air ketika banjir datang."Kami hanya menerima janji pollitik saja, seolah-olah pejabat ingin kami pindah padahal, kami memiliki surat kepemilikan tanah, dan diakui dengan memiliki PBB, serta KTP dan KK,"pungkasnyaLanjut Marzuki, inti permasalahan lokasi tersebut intinya adalah terandam banjir, lantaran tidak ada pembuangan air."Jangankan pembuangan, saluran air di kelurahan Kapuk ini juga tidak ada. Ini diakibatkan maraknya pembangunan pabrik dan pergudangan, yang tidak memperhatikan saluran air. Hujan kecil air meluap ke jalan, sedangkan hujan besar bisa sampai merendam rumah kami," tutupnya