Kamis, 26 Oktober 2023 14:41 WIB
JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Perum Bulog berhasil melakukan kontak dagang dengan empat negara mitra terkait impor beras. Negara yang dimaksud adalah Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) memastikan, total beras yang disuplai keempat negara mitra mencapai 700.000 ton. Meski begitu, jumlah yang diberikan masing-masing negara tidak dirincikan. "Di samping itu Bulog juga ditugaskan lagi untuk impor beras sebanyak 1,5 juta ton, dan 700.000 ton sudah dikontrak untuk tahun ini," ujar Buwas, Kamis (26/10/2023).
Komoditas pangan itu dipastikan akan segera distribusikan ke Tanah Air. 700.000 ton merupakan realisasi awal dari penugasan pemerintah sepanjang tahun ini. Total beras yang ditugaskan pemerintah kepada Bulog selama 2023 mencapai 1,5 juta ton.
Hanya saja, Bulog baru mendapat komitmen sebanyak 700.000 ton. Buwas menilai perlunya kebijakan lanjutan dari pemerintah untuk bisa mendatangkan sisa beras impor. Pasalnya, penugasan tersebut tidak dapat ditunda hingga tahun depan atau harus direalisasikan tahun ini.
Bulog sendiri harus memenuhi pasokan beras, terutama cadangan beras pemerintah (CBP). Langkah itu harus dilakukan karena perusahaan harus memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada periode Januari hingga Maret 2024 diperkirakan belum terjadi panen raya, kondisi ini tentu berdampak signifikan pada stok beras Bulog.
Tak hanya itu, BUMN di sektor pangan ini juga harus memenuhi program bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (kg) untuk 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang rencananya diperpanjang tiga bulan ke depan atau periode Januari, Februari, Maret 2024.
Pasokan beras yang diamankan Bulog saat ini sebanyak 1,48 juta ton. Buwas pede angka ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan dapat disalurkan dalam program bansos beras.
"Stok yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,48 juta ton, jika dikurangi dengan sisa bantuan pangan tahap dua dan tambahan alokasi Desember, maka stok kita masih cukup banyak," paparnya.(des)