Senin, 09 Januari 2023 15:14 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Harga bahan pangan di pasar global merangkak naik, salah satunya dipicu perang Rusia-Ukraina sejak Februari 2022. Pemerintah berupaya melakukan stabilisasi harga dengan menggelar operasi pasar.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencatat, kenaikan harga bahan pokok saat ini mencapai 14%, tertinggi dalam sejarah dunia. Guna menekan harga komoditas agar tak melambung lebih tinggi, Erick memastikan BUMN terus melakukan intervensi melalui operasi pasar.
"Saya baru mendapatkan data bahwa harga pangan dunia naik 14%. Itu tertinggi sepanjang sejarah. Artinya kita harus sama- sama mengintervensi dan mengatasi hal - hal seperti ini,” ungkap Erick dikutip Senin (9/1/2023).
Di dalam negeri, kenaikan harga mayoritas komoditas terjadi sejak Desember 2022 lalu. Pada saat itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat kenaikan harga terjadi pada beras, telur ayam, bawang merah, bawang putih, kedelai, hingga jagung.
Pada 14 Desember 2022, harga beras premium tercatat naik 0,23% menjadi Rp12.930 per kilogram (kg) bila dibandingkan harga seminggu sebelumnya atau pada pekan pertama Desember tahun tersebut (7/12/2022).
Lalu, harga kedelai naik 0,34% menjadi Rp14.780 per kg, harga bawang merah naik 0,91% menjadi Rp35.310 per kg. Kemudian, harga bawang putih naik 0,70% menjadi Rp25.720 per kg. Selanjutnya, harga jagung peternak naik 1,25% menjadi Rp5.670 per kg.
Diikuti harga daging ayam ras naik 0,17% menjadi Rp35.170 per kg, telur ayam ras naik 0,60% menjadi Rp30.050 per kg. Erick terus mendorong perusahaan pelat merah mengambil langkah strategis untuk menstabilkan harga komoditas tersebut.
“Operasi pasar sembako terus kita dorong supaya harga kebutuhan pokok tidak bergejolak naik," tuturnya.
Menurut dia, operasi pasar di berbagai daerah sebagai mitigasi terhadap risiko pemburukan harga kebutuhan pokok. Mantan bos Inter Milan itu juga menegaskan operasi pasar merupakan bentuk respons cepat BUMN agar harga sembako stabil dan tidak bergejolak naik.(des)