Selasa, 01 Agustus 2023 13:29 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengutuk keras pernyataan Pakar Filsafat Rocky Gerung yang menggunakan kata-kata di luar kepantasan untuk menyerang martabat dan kehormatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, dan sebagai seorang warga negara.
Pernyataan Rocky Gerung itu dinilai puncak kemandulan akal sehat. “Puncak kerusakan akhlak, degradasi nalar, dan kemandulan akal sehat. Rocky Gerung secara sadar sedang berusaha menghasut publik dengan kata-kata yang sangat menghina, tendensius, dan nirbudi pekerti,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Selasa (1/8/2023).
Hasto berpandangan, apa yang dilakukan Rocky Gerung sudah masuk delik penghinaan terhadap Presiden, dan tidak bisa lagi dikategorikan sebagai kritik, dan bahkan sudah masuk ke kategori ujaran kebencian. PDIP memprotes keras dan meminta Rocky Gerung untuk meminta maaf.
"Jangan manfaatkan kebaikan Presiden Jokowi yang membangun kultur demokrasi dengan respek terhadap kebebasan berpendapat dan berorganisasi, lalu dipakai mencela Presiden dengan cara-cara yang tidak berkeadaban,” tuturnya.
Di sisi lain, PDIP menilai pernyataan Rocky Gerung di hadapan kelompok buruh, khususnya mengenai berbagai keputusan pemerintahan (eksekutif dan legislatif) Presiden Jokowi, sebagai hal tak benar, dan cenderung hanya berupaya memprovokasi untuk adu domba.
“Mengingatkan kami akan politik devide et impera yang dahulu dipakai oleh penjajah,” tuturnya.
Faktanya, kata Hasto, Presiden Jokowi dan pemerintahannya selalu mengedepankan dialog dan berjuang meningkatkan produktivitas buruh dan kesejahteraan buruh. “Kesemuanya ditempatkan dalam koridor kemajuan bangsa, negara, dan kesejahteraan bersama seluruh rakyat Indonesia," imbuhnya.
PDIP akan meminta Badan Bantuan Hukum menyiapkan opsi gugatan terhadap Rocky Gerung menyusul pernyataannya yang dianggap menghina Presiden Jokowi. Pernyataan yang dinilai sembarangan itu dilihat tidak mencerminkan intektualitasnya. "Pak Jokowi tidak hanya Presiden RI. Beliau adalah kader kami. Partai berdiri di depan jika ada yang merendahkan harkat dan martabat Presiden," pungkasnya.(mir)