Jumat, 28 Oktober 2022 20:10 WIB

Elite Politik Diimbau Tak Gunakan Politik Identitas dalam Kontestasi Pilpres 2024

Editor : Yusuf Ibrahim
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. (foto istimewa)

JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta para elite politik tidak menggunakan politik identitas dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Parpol juga diimbau tidak mengusung isu-isu yang memicu konflik. Wapres memnyampaikan hal itu saat memperingati Hari Santri Nasional 2022 dan Hari Sumpah Pemuda yang mengangkat tema 'Santri Digital Untuk Indonesia Bangkit' di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Jumat (28/10/2022).

"Pemerintah melalui berbagai kementerian lembaga kemudian partai-partai politik juga jangan mengusung isu-isu yang sifatnya itu politik identitas, kemudian jangan menimbulkan isu-isu yang bisa memicu ya konflik di bawah. Jadi kesadaran elite-elite politik juga pokoknya semua pihak ya kita akan lakukan ya dari semua pihak," ujar Wapres.

Ma'ruf Amin juga meminta para santri untuk menjadi pemersatu dan tidak menebar kebencian dengan berbagai isu yang ada di media sosial. "Saya pikir kita kerja kita bersama, santri akan terus menggaungkan ya paham Islam moderat dan menjaga supaya tidak terjadi konflik. Justru kita harus mendamaikan santri itu harus islah. Itu mendamaikan semua manusia apapun agamanya apa pun etnisnya, bahkan apapun bangsa dan negaranya," tutur Wapres.

Dia berharap masyarakat semakin dewasa dan dapat menghargai pilihan calon presiden dan parpol pilihannya masing-masing selayaknya analogi bunyi surat Al-Qur'an Lakum Dinukum Waliyadin.

"Buat anda partai Anda, buat saya partai saya. Buat anda capres Anda, buat saya Capres saya," jelas Ma'ruf Amin.

Wapres Ma'ruf Amin juga melihat jajaran pemerintah sudah mengantisipasi berbagai hal terkait potensi kerawanan yang dapat terjadi dalam perhelatan Pemilu 2024 baik Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden.

"BNPT sudah pasti akan lebih intens ya menghadapi ini dan menyasar berbagai pihak yang kemungkinan ada kelompok-kelompok radikal, dan dari kalangan untuk keamanan intelijen jangan membiarkan adanya kelompok ini muncul ya," pungkas Ma'ruf Amin.(fik)


0 Komentar