Senin, 17 Oktober 2022 16:47 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong transformasi dengan menggelar State Owned Enterprises (SOE) International Conference.
Kegaiatan tersebut juga menekankan dampak transformasi BUMN bagi masyarakat Indonesia. "Kegiatan ini juga dapat menjadi momentum yang tepat untuk menginformasikan kepada komunitas internasional terkait upaya Kementerian BUMN menjadi lebih transparan sebagai bagian dari komitmen keterbukaan informasi publik," ujar Menteri BUMN Erick Thohir saat menyampaikan laporan pada Opening Ceremony SOE International Conference, di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (17/10/2022).
Menurut Erick transfomasi BUMN yang berjalan sejak 2019 lalu telah mencapai 80 persen dan ditargetkan tuntas 2024 mendatang. "Saya sangat bersyukur, kerja keras kami selama 3 tahun ini berbuah manis, yang mana kinerja BUMN 2021 menunjukkan peningkatan yang signifikan," lanjut dia.
Erick memaparkan peningkatan revenue BUMN tumbuh 18,8 persen pada 2020-2021, menjadi Rp 2.295 triliun. Pun dengan peningkatan laba konsolidasi yang naik 838,2 persen dari Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 124,7 triliun pada 2021. Pria kelahiran Jakarta itu menyampaikan total aset BUMN secara konsolidasi pada akhir 2021 tercatat sebesar 630 miliar dolar AS atau sekitar Rp 8.978 triliun.
Angka ini setara dengan 53 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Tak hanya itu, lanjutnya, kepemimpinan muda dan perempuan sudah menunjukkan progres yang positif. Pada tahun lalu, kepemimpinan perempuan di jajaran direksi telah mencapai 15 persen dari target 25 persen serta lepemimpinan muda juga telah mencapai 5 lima dari target 10 persen pada 2023.
"Tentu transformasi ini akan kami terus lakukan agar BUMN dapat semakin memberikan kontribusi yang maksimal untuk Indonesia dan menjadi pemain global," ungkap Erick.
Erick menjelaskan hasil transformasi ini menunjukkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan selama ini sudah berada di jalur yang benar, dan perlu dilanjutkan agar BUMN dapat menjalankan perannya sebagai value creator dan agent of development secara lebih optimal, serta memberikan manfaat nyata bagi negara dan masyarakat.
"Untuk pertamakalinya juga, pada periode kepemimpinan saat ini, Kementerian BUMN menerbitkan Laporan Keuangan Agregrasian yang menjadi langkah awal menuju penerapan good corporate governance yang lebih baik," Erick menambahkan.(mir)