Kamis, 14 April 2022 22:53 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) mengungkapkan anggaran yang digunakan untuk impor 100.000 ton dari India bukan dari APBN melainkan pinjam di bank.
Meski begitu, pihaknya tidak merinci secara pasti pinjaman yang digelontorkan. "Impor ini Bulog membeli dengan dana pinjama dari bank, tapi langsung bunganya kita bayar. Ini kita tidak minta negara. Kita juga tidak minta ada pergantian atau ada selisihnya, tidak," ujar Budi Waseso saat ditemui di kawasan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (14/4/2022).
Bulog menjadi perusahaan pelat merah di sektor pangan satu-satunya yang menerima penugasan pemerintah melakukan impor daging kerbau. Saat ini, baru India yang menjadi negara mitra. Sejalan dengan itu, Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) juga baru saja mendatangkan 2.000 sapi hidup dari Queensland, Australia.
Kegiatan impor tersebut untuk memenuhi stok daging sapi selama hari besar keagamaan nasional baik Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Sapi-sapi yang didatangkan tersebut nantinya akan dilakukan fattening atau penggemukan secara intensif.
Lalu, diternak secara intensif melalui beberapa kandang sapi yang kembali diaktivasi. Tak hanya itu, Badan Pangan Nasional, BUMN Holding Pangan, hingga swasta akan terus mendatangkan sapi, penyerapannya baik dari luar negeri maupun dalam negeri.
"Sambil menunggu kemarin yang disampaikan Pak Mendag, kita datangkan bakalan sapi dari Australia sehingga kebutuhan Ramadhan dan Lebaran ini kita supply dengan impor kerbau ini," ungkap Buwas.(mir)