Selasa, 19 Oktober 2021 13:06 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com-Ketegangan sektarian yang semakin memanas di Lebanon telah membuat negara itu di ambang perang saudara.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengeklaim memiliki 100.000 petempur terlatih untuk menghadapi kemungkin terburuk.
Nasrallah pada hari Senin (18/10/2021) menuduh partai Pasukan Lebanon berusaha untuk memicu perang saudara setelah kekerasan sektarian pecah pada Kamis pekan lalu.
“Agenda sebenarnya dari partai Pasukan Lebanon adalah perang saudara karena itu mengarah pada pemindahan orang-orang Kristen dan membatasi mereka ke daerah tertentu, dan dengan demikian pembentukan kanton Kristen yang didominasi oleh partai Pasukan (Lebanon) di mana tidak ada ruang untuk orang lain," kata Nasrallah dalam sambutan pertamanya sejak kekerasan jalanan berdarah.
Nasrallah menekankan bahwa milisinya yang didukung Iran lebih kuat saat ini dan menambahkan bahwa mereka memiliki 100.000 petempur terlatih dan bersenjata.
Ini adalah pertama kalinya Nasrallah mengungkapkan jumlah milisinya. “Saya menyarankan partai Pasukan Lebanon untuk menghentikan gagasan perselisihan internal dan perang saudara ini. Anda salah seratus persen, perhitungan Anda salah. Wilayah ini belum pernah melihat Hizbullah sekuat sekarang,” katanya.
Dia juga menuntut penyelidikan atas peristiwa Kamis lalu untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan berdarah.
Dia menambahkan bahwa Hizbullah akan mengambil tindakan jika pengadilan tidak melakukannya.
Ketegangan atas penyelidikan ledakan Beirut memicu kekerasan jalanan yang menyebabkan tujuh korban jiwa, semuanya adalah komunitas Syiah.
Mereka terbunuh dalam apa yang oleh milisi Syiah Hizbullah sebut sebagai penyergapan oleh kubu partai Pasukan Lebanon, sebuah partai Kristen yang dipimpin oleh Samir Geagea.
Partai Pasukan Lebanon membantah tuduhan itu dan menuding Hizbullah memprovokasi masalah dengan mengirim pendukungnya ke lingkungan Kristen Ain al-Remmaneh di mana empat warga terluka sebelum sebuah tembakan dilepaskan.
Kekerasan jalanan, yang terburuk dalam lebih dari satu dekade, dimulai ketika pendukung Hizbullah dan sekutu Syiahnya, Amal, mulai berkumpul untuk protes menuntut pencopotan Hakim Tarek Bitar, yang sedang menyelidiki ledakan Beirut yang menewaskan lebih dari 200 orang.
Nasrallah mengatakan Hizbullah bukanlah musuh orang Kristen di Lebanon. "Ancaman terbesar bagi kehadiran Kristen di Lebanon adalah partai Pasukan Lebanon dan pemimpinnya," katanya.
“Orang-orang Kristen di Lebanon, setiap orang yang ingin menjadikan Anda Syiah dan Muslim sebagai musuh, itu adalah ketidakadilan, fitnah, dan ranjau besar di negara ini,” kata Nasrallah, seperti dilansir Reuters, Selasa (19/10/2021).(kah)