Kamis, 07 Oktober 2021 14:52 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, mengungkapkan alasan tentang kenekatannya saat mengontrak Jorge Lorenzo untuk menjadi rekan setim Valentino Rossi.
Saat itu dia sebenarnya menyadari bahwa mendatangkan X-Fuera akan menimbulkan gesekan yang luar biasa bagi tim.
Kolaborasi Rossi dan Lorenzo sebenarnya mampu menghipnotis penikmat balap motor di kelas elit MotoGP pada 2008-2010 dan 2013-2016. Era kesuksesan Yamaha pun datang, ketika mereka berhasil mengumpulkan lima gelar juara dunia MotoGP dengan keberadaan dua pembalap tersebut.
Dengan rincian, dua dari Rossidan sisanya didapatkan Lorenzo. Empat dari lima gelar itu datang saat Rossi dan Lorenzo masih menjadi rekan satu tim, dengan kedua rider sama-sama mengambil dua gelar.
Akan tetapi, di balik kesuksesan tersebut, suasana negatif juga hadir. Kedua pembalap terlibat rivalitas tinggi yang kadang sampai menimbulkan konflik antar satu sama lainnya.
Di sisi lain, Jarvis mengatakan, banyak orang sudah tahu ketika mendatangkan Lorenzo ke Yamaha adalah sesuatu yang beresiko. Namun, ia akhirnya menjelaskan alasan mendatangkan Lorenzo ke timnya saat itu karena sebagai bentuk waspada. Pasalnya saat itu Rossi dirumorkan akan pergi ke kompetisi motorsport lainnya yakni Formula One (F1).
"Banyak orang mengatakan ketika kami menandatangani kontrak dengan Valentino bahwa itu adalah risiko dan memang begitu,” kata Jarvis dilansir dari Motosan, Rabu (6/10/2021).
“Kami mengambil Lorenzo karena kami berpikir bahwa Valentino mungkin pergi ke Formula 1, jadi kami membutuhkan rencana suksesor. Itu tidak cocok dengan Valentino karena dia dulunya nomor satu di tim. Saat itulah gesekan dimulai," lanjutnya.
Akan tetapi, kondisi semakin pelik ketika Lorenzo berhasil keluar sebagai juara dunia pada musim 2010. Hal itu membuat Rossi membuat pertanyaan pilihan dengan memilihnya atau Lorenzo. Pada momen itulah, akhirnya Rossi berpisah dari Yamaha dan bergabung dengan Ducati.
"Pada tahun 2010 dia memberi pilihan sebelum pergi kami diberikan pilihan Rossi atau Lorenzo, yang tidak dapat kami terima, jadi hubungan kami mulai sangat buruk dan ada banyak perasaan pahit,” pungkasnya.(kah)