Senin, 13 September 2021 11:15 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com-Taliban mengaku akan mengizinkan kaum wanita Afghanistan untuk mengenyam bangku pendidikan, bahkan hingga tingkat perguruan tinggi.
Namun, Taliban mengatakan pemisahan kelas laki-laki dan wanita, serta aturan berpakaian Islami akan menjadi kewajiban. Masalah pendidikan wanita memang telah menjadi salah satu pertanyaan sentral yang dihadapi Taliban, ketika mereka berusaha untuk meyakinkan dunia bahwa mereka telah berubah.
Pada saat pertama kali berkuasa Taliban melarang wanita untuk belajar, baik di sekolah ataupun di rumah dan juga melarang mereka untuk bekerja.
Menteri Pendidikan Tinggi baru Afghanistan, Abdul Baqi Haqqani, mengatakan, pemerintah yang dibentuk Taliban, akan mulai membangun negara di atas apa yang ada saat ini dan tidak ingin memutar waktu 20 tahun ke belakang ketika kelompok itu terakhir berkuasa.
Haqani mengatakan, saat ini wanita akan dapat belajar dan bekerja sesuai dengan hukum syariah, dan tradisi budaya lokal, tetapi aturan berpakaian yang ketat akan berlaku.
Dia menuturkan, penggunaan penutup kepala sesuai ajaran agama akan menjadi wajib untuk semua siswa wanita. Tetapi, dia tidak menentukan apakah ini berarti hanya jilbab atau murid wanita juga harus menggunakan cadar.
Menurut Haqani, siswa wanita sebisa mungkin akan diajari oleh guru wanita dan ruang kelas akan tetap terpisah, sesuai dengan interpretasi gerakan hukum syariah Islam.
"Alhamdulillah, kami memiliki banyak guru wanita. Kami tidak akan menghadapi masalah dalam hal ini. Semua upaya akan dilakukan untuk menemukan dan menyediakan guru wanita untuk murid wanita,” katanya, seperti dilansir Reuters padaMinggu (12/9/2021).
Dirinya menyatakan, jika tidak ada guru wanita yang tersedia, langkah-langkah khusus akan diambil untuk memastikan pemisahan kelas tetap berlangsung. “Bila benar-benar ada kebutuhan, laki-laki juga bisa mengajar (wanita), tapi sesuai syariah, mereka harus menjaga jilbab. Ruang kelas akan ditutup untuk membagi siswa laki-laki dan wanita jika diperlukan, dan pengajaran juga dapat dilakukan melalui streaming atau TV sirkuit tertutup,” ujarnya.
Haqqani menambahkan bahwa pemisahan kelas akan diberlakukan di seluruh Afghanistan dan semua mata pelajaran yang diajarkan di perguruan tinggi juga akan ditinjau dalam beberapa bulan mendatang.(mir)