Selasa, 13 Juli 2021 14:44 WIB

Angkatan Laut AS Bantah Diusir dari Laut China Selatan

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi Angkatan Laut AS. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah membantah klaim China bahwa militer Beijing mengejar kapal perang Amerika keluar dari Laut China Selatan.

Bantahan itu muncul setelah salah satu kapal perusak berpeluru kendali melakukan Operasi Kebebasan Navigasi (FONOP) di Laut China Selatan pada hari Senin.

Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) sebelumnya mengeklaim telah mengusir kapal perang USS Benfold (DDG-65) setelah memasuki perairan dekat Kepulauan Paracel secara ilegal.

Kepulauan Paracel diperebutkan China dan beberapa negara Asia Tenggara. “Pernyataan [Republik Rakyat Tiongkok] tentang misi ini adalah salah. USS Benfold melakukan FONOP ini sesuai dengan hukum internasional dan kemudian melanjutkan operasi normal di perairan internasional," kata Armada ke-7 Angkatan Laut AS dalam keterangan persnya yang dilansirUSNI News, Selasa (13/7/2021).

"Operasi tersebut mencerminkan komitmen kami untuk menegakkan kebebasan navigasi dan penggunaan laut yang sah sebagai prinsip. Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan, seperti yang dilakukan USS Benfold di sini. Tidak ada RRC yang mengatakan sebaliknya akan menghalangi kami.”

“Pernyataan Angkatan Laut PLA adalah yang terbaru dari rangkaian panjang tindakan RRC untuk salah menggambarkan operasi maritim AS yang sah dan menegaskan klaim maritimnya yang berlebihan dan tidak sah dengan mengorbankan tetangganya di Asia Tenggara di Laut China Selatan,” lanjut pernyataan pers Armada ke-7.

"Perilaku RRC bertentangan dengan kepatuhan Amerika Serikat terhadap hukum internasional dan visi kami untuk kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Semua bangsa, besar dan kecil, harus aman dalam kedaulatannya, bebas dari paksaan, dan mampu mengejar pertumbuhan ekonomi yang konsisten dengan aturan dan norma internasional yang diterima," imbuh Armada ke-7.

 

Kementerian Luar Negeri China mengkritik FONOP selama konferensi pers pada hari Senin. "China akan terus dengan tegas mempertahankan kedaulatan, hak, kepentingan, dan keamanannya sesuai dengan hukum, dengan tegas melindungi persahabatan, hubungan kerja sama dengan negara-negara kawasan, dan dengan tegas menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," kata juru bicara kementerian tersebut, Zhao Lijian.


0 Komentar