Rabu, 24 Maret 2021 19:08 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sistem Gudang Resi (SRG) akan menjadi pilar dalam mata rantai komoditas, khususnya bahan pokok dan penting di Indonesia.
Demikian disampaikan Wamendag Jerry Sambuaga saat meresmikan gudang SRG bawang merah di Brebes beberapa waktu lalu.
Menurut Jerry, perdagangan komoditas bahan pokok perlu ditopang oleh sebuah sistem yang baik agar menguntungkan semua pihak, baik konsumen, produsen maupun pemerintah. “Harus terjamin ketersediaan, terjangkau harganya dan menguntungkan semua pihak yang terlibat,” kata Jerry kepada wartawan, Rabu (24/3/2021).
Disaksikan langsung oleh Bupati Brebes, Idza Priyanti, Gudang SRG bawang merah di wilayahnya itu dilengkapi dengan teknologi Controlled Atmosphere System (CAS). Dengan teknologi itu, bawang merah bisa disimpan sampai dengan 6 bulan dengan penurunan mutu yang sangat minimal.
Dengan kemampuan itu, diyakini perdagangan bawang merah bisa dikendalikan sedemikian rupa sehingga harganya tidak fluktuatif. Pasalnya, ketika harga fluktuatif akan memancing spekulan dan berdampak merugikan dalam jangka panjang.
Sebagai informasi, Brebes adalah pemasok utama bawang merah yaitu mencapai 85% dari konsumsi nasional. Ada beberapa sentra produksi lain di Indonesia seperti dari Sumbawa dan beberapa daerah lainnya.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menilai, perlu upaya terus menerus agar sistem resi gudang ini bisa dikembangkan. Setelah bawang merah, dia ingin SRG bisa mencakup komoditas lain. Beras, cabai dan kedelai ke depan akan menjadi fokus.
Saat ini harga beras relatif stabil harganya didukung oleh sistem produksi dan pengaturan perdagangan yang makin baik. Ke depan, Kemendag berharap komoditas-komoditas lain juga bisa distabilkan dengan perbaikan di sektor hulu dan hilir.
Lebih lanjut, Wamendag mendukung peningkatan produksi yang dilakukan oleh Kementerian terkait. Menurut dia, Kemendag berfungsi untuk mendukung ketersediaan bahan dan modal produksi serta pemasaran hasil produksi bahan-bahan pokok dan penting. Dia ingin agar semua proses produksi terintegrasi dengan perdagangan sehingga tercipta ekosistem yang menguntungkan dan berkelanjutan.(kah)