Selasa, 08 Desember 2020 20:21 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menjelang dilaksanakannya Pilkada Serentak 2020, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan pihaknya sudah berikhtiar sekuat mungkin menjadi bagian dari proses demokrasi untuk tetap menunaikan kewajiban hak konstitusional warga.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Dukungan dan Teknis KPU, HM Eberta Kawima dalam acara webinar Menyambut Pilkada Aman dan Sehat di Depan Mata yang diselenggarakan LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), Selasa (8/12/2020).
"KPU akan memastikan, seluruh pemilih nantinya mentaati seluruh protokol kesehatan yang berlaku demi keselematan bersama," ujar Eberta Kawima.
Dia mengungkapkan, dalam situasi pandemi KPU memiliki prioritas dua hal utama, yaitu keselamatan dan kesehatan. Sehingga pelaksanaan Pilkada 2020 berbeda dengan pilkada-pilkada asebelumnya.
"KPU secara bertahap telah mensosialisasikan hal-hal yang baru dalam pelaksanaan Pilkada di tengah pendemi. Mulai dari pengurangan jumlah pemilih di TPS hingga menyediakan bermacam alat kesehatan," ujarnya.
"Petugas KPPS wajib mengenakan masker, faceshield, sarung tangan, APD, termogun, hingga hazmat sebagai antisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," tambah Kawima.
Mantan sekretaris KPU Provinsi Jawa Timur ini lebih lanjut menjelaskan, pemilih pun wajib mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan. Wajib mengikuti 3 M, memakai masker, tidak berkerumun dan wajib mencuci tangan.
"Di setiap KPPS disediakan tempat pencuci tangan dengan air yang mengalir dan hand sanitizer. Di formulir C (bagi pemilih) ditentukan waktu kehadiran bagi pemilih. Maka dari itu, pemilih dimohon untuk kooperatif datang ke TPS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan agar tidak terjadi kerumunan," ujarnya.
Di akhir penyampaiannya, pihaknya mengajak agar masyarakat menggunakan hak konstitusionalnya ke TPS dan menerapkan protokol kesehatan sehingga Pilkada Serentak 2020 dapat terselenggara aman dan sehat.
Sementara itu, Presiden LIRA Ollies Datau dalam sambutannya mengajak masyarakat melakukan langkah patriotisme rakyat dengan menggunakan hak pilihnya. Semakin banyak yg memilih, semakin menang Indonesia. Karena semakin mendekati 100% angka pemilih, semakin memastikan yang terpilih adalah figur-figur berkualitas.
"Kita ingin muara hasil dari Pilkada 2020 ini adalah lahirnya Panglima Kepala Daerah yang peduli dan solutif kepada Covid 19. Hal ini pada akhirnya akan memberi dampak perubahan dan percepatan pemulihan kebangkitan Indonesia menghentikan Covid 19," ujar Ollies.
Ollies mengimbau agar memilih Kepala daerah yang memiliki kebijakan pro rakyat serta percepatan pemulihan ekonomi melalui stimulus industri, UMKM dan perputaran uang di balik penyelenggaraan pilkada.
"Dapat menjadi paduan rancak bertubi-tubi untuk membangkitkan Indonesia bangun disebabkan pendemi," pungkasnya.(yor)