13 jam yang lalu

Solidaritas Kemanusiaan Dinilai Atasi Situasi Perang Hingga Ketimpangan Ekonomi

Editor : Yusuf Ibrahim
Serangan bom saat perang. (foto istimewa)

JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan bahwa Indonesia siap berkontribusi nyata dalam memperkuat gerakan global untuk persaudaraan manusia.

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan pidato pembukaan dalam International Conference on Human Fraternity (ICHF) yang digelar Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) bekerja sama dengan Higher Committee of HUman Fraternity (HCHF), Selasa (29/7/2025).

"Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu, bukan sekadar semboyan, melainkan kenyataan yang kami jalani sehari-hari. Ini adalah hadiah dari Indonesia untuk dunia," ujar Pratikno, melalui siaran pers, Selasa (29/7/2025).

Dia menyampaikan, nilai-nilai persaudaraan manusia di Indonesia tumbuh dalam praktik keseharian. Dari desa hingga kota, dari lembaga pendidikan hingga organisasi masyarakat. Keberagaman bukan menjadi alasan perpecahan, melainkan sumber kekuatan untuk bersatu.

Namun, ia mengingatkan bahwa persaudaraan tidak cukup diatur dalam hukum atau hanya disuarakan. "Persaudaraan harus tumbuh dari akar rumput, diperkuat oleh tindakan nyata, dan dibangun melalui kolaborasi antara semua pihak. organisasi masyarakat, institusi pendidikan, perempuan, pemuda, dunia usaha, hingga pemerintah pusat dan pemerintah daerah," tegasnya.

Lebih lanjut, Menko PMK juga menguraikan berbagai ancaman global yang menuntut solidaritas kemanusiaan yang lebih kuat. Situasi perang, ekstremisme, perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, dan maraknya disinformasi disebutnya sebagai tantangan yang hanya dapat dihadapi bersama dengan semangat persaudaraan.(san)
 


0 Komentar