Senin, 04 Mei 2020 17:35 WIB

Era Covid-19, Negara Tanpa ASN Ekonomi Rakyat Tetap Berjalan (Sutrija/Pengamat ASN)

Editor : Yusuf Ibrahim
Sutrija. (foto istimewa)
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pandemi coved-19 dapat merubah seluruh sendi kehidupan umat manusia di seluruh dunia saat ini, mahluk hidup sedang diuji yaitu berhadapan dengun musuh sangat mematikan yang wujudnya tidak dapat  terlihat oleh mata.
 
Perubahan ini tidak tanggung-tanggung, karena menyangkut keberlangsungan hidup umat manusia diberbagai sektor, mulai dari pola kerja, konsumsi, interaksi sampai dengan aktifitas keagamaan semua terganggu. Namun demikian yang lebih menghawatirkan lagi dan serius adalah masalah phsikologi hidup manusia yang sehari-hari dicekam oleh rasa ketakutan berlebih tentang penularan yang terus menghantui akan datangnya kematian yang lebih cepat.
 
Guncangan semacam ini dapat merusak pondasi kehidupan umat manusia di dunia, hal ini dikarenakan tatanan sosial kemasyarakatan dan keagamaan sudah dilanda paranoid atau rasa ketakutan yang berlebihan menghinggapi fikiran dan otak manusia akan terjangkit oleh wabah virus tersebut. Namun demikian tidak semua dampak pandemi ini buruk, mengapa karena rasa ketergantungan antara individu dan individu yang lain mulai tumbuh lagi ditengah kehidupan yang egois. Rasa tolong menolong, bantu membantu subur terlihat diberbagai daerah, ini sangat baik buat meningkatkan hubungan sosial kemasyarakata.
 
Dengan adanya wabah tersebut, pemerintah tidak tinggal diam dan cepat bereaksi tanggap dengan mengeluarkan peraturan yaitu PSBB (pembatasan sosial berskala besar), yang intinya mengatur ruang gerak manusia untuk membatasi dan menekan angka penularan covid-19 secara sedikit demi sedikit. Peraturan ini diharapkan dapat dipahami, ditaati dan dijalankan oleh penduduk yang masuk dalam wilayah PSBB, agar pandemi ini segera reda sampai kehidupan normal kembali.
 
Situasi di-atas mau tidak mau pada akhirnya merubah pola kerja pegawai baik pegawai pemerintahan (ASN) maupun karyawan swasta, pedagang dan jasa serta sektor informal lainnya. ASN (aparatur sipil negara) merubah sistim kerja menjadi WFH (work from home) atau bekerja dari rumahnya masing-masing, dengan sistim piket bergantian namun lebih banyak yang bekerja dari rumah. Perkembangan teknologi saat ini sangat menunjang untuk bekerja dari rumah masing-masing, yaitu dengan menggunakan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) aktifitas dapat dijalankan dengan beberapa orang saja.
 
Dengan pola kerja pegawai pemerintah atau aparatur sipil negara semacam di-atas, maka sudah jelas bahwa ASN yang bekerja tidak perlu banyak-banyak atau tidak semuanya bekerja. Dengan sedikit orang yang masuk sudah bisa tertangani dan berjalan, ini bukti efektifitas dan efesiensi segalanya karena tanpa seluruh ASN bekerja aktifitas masyarakat bisa tetap berjalan normal, tidak ada kelaparan bahkan menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi antar sesama mahluk sosial dan kegiatan jual beli perekonomian rakyatpun tetap jalan.
 
Maka dengan bukti nyata tersebut sudah saatnya bagi pemerintah untuk dapat mengeliminasi jumlah ASN, dengan demikian pemerintah dapat mengurangi beban negara dari sektor gaji, tunjangan kinerja serta fasilitas-fasilitas penunjang kerja pegawai dan lain sebagainya. Untuk itu maka pegawai dituntut untuk bekerja profesional dan berintegritas, jujur disiplin komitmen serta loyal dan berdedikasi tinggi.

0 Komentar