Selasa, 17 Maret 2020 12:49 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pemprov DKI Jakarta berikan insentif kepada para tenaga medis yang terlibat dalam penanganan Covid-19 sebesar Rp215 ribu perhari.
Sebab, selain memiliki beban yang tidak ringan, tenanga medis adalah orang-orang yang paling beresiko terpapar.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, jumlah orang yang datang untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit terus meningkat secara signifikan dan tenaga pikiran yang mereka harus berikan cukup besar.
Menurutnya, kinerja tenaga medis bukan saja beberapa belakangan ini, melainkan sudah selama dua bulan terakhir ini cukup intensif.
"Karena itu kami di Pemprov DKI Jakarta akan memberikan insentif khusus kepada tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang lainnya, yang terlibat di dalam penanggulangan wabah covid-19," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/3/2020).
Anies menjelaskan, intensif yang akan diberikan itu sebesar Rp215 ribu per orang dan per hari. Angka tersebut merupakan angka yang tertinggi yang diberikan sebagai wujud penghormatan kepada tim medis dan semua pribadi-pribadi yang terlibat di dalam penanganan covid-19 di Jakarta.
Pemberian intensif tersebut, lanjut Anies, sesuai dengan peraturan menteri keuangan no 78/PMK.02.2019 tentang biaya standar masukan tahun 2020 dan sejalan dengan Peraturan Gubernur (Pergub) No 22 tahun 2016 tentang standar biaya.
"Bukan saja berat secara tugas tapi mereka adalah orang-orang yang paling beresiko terpapar. Bahkan seperti yang kami sampaikan kemarin sebagian pun sudah dalam kenyataan terpapar covid-19," pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sedikitnya ada 19.000 tenaga medis kesehatan Pemprov DKI Jakarta yang dari mulai Puskesmas Kecamatan, RSUD dan rumah sakit vertikal dalam kondisi siap menangani virus Corona.
"Total jumlah pegawai kami baik yang ASN dan non ASN ada sekitar 19 ribu orang," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti kepada wartawan, Selasa (3/3).(ist)