Jumat, 17 Mei 2019 20:54 WIB

Kunjungi Palembang, Sandiaga Uno Kembali Layat Pahlawan Demokrasi

Editor : A. Amir
Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahudin Uno mengunjungi rumah duka sejumlah pahlawan demokrasi yang gugur pasca Pemilu 2019.

Palembang, Tigapilarnews.com - Tidak hanya bersilaturahmi dengan para tokoh politik dan relawan pendukung, Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahudin Uno juga menyempatkan diri untuk mengunjungi rumah duka sejumlah pahlawan demokrasi yang gugur pasca Pemilu 2019.

Salah satunya adalah H Slamet Riyadi (67) salah satu Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia usai hari pencoblosan, tepatnya tanggal 17 April 2019 lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Sandi yang berkunjung ke rumah duka disambut oleh istri almarhum, Siti Aisah serta kedua putri almarhum, Wiwit dan Sisca. Sang istri pun menceritakan hari-hari terakhir H Slamet Riyadi tetap bertugas sebagai Ketua KPPS TPS 31, Kelurahan 20 ilir D 1, Kecamatan Kemuning, Palembang, Sumatera Selatan. 

Awalnya, pria yang menjabat sebagai Ketua RT selama 30 tahun itu diungkapkan sang istri tidak mengeluhkan sakit. Namun, lantaran proses perhitungan serta rekapitulasi suara yang panjang, kondisi kesehatan almarhum menurun.

Kakek yang memiliki sebanyak lima orang anak dan tujuh cucu itu pun dilarikanke rumah sakit. Namun, perjuangan H Slamet Riyadi berakhir pada tanggal 23 April 2019 atau lima hari setelah dirawat intensif di ruang Intensif Care Unit (ICU). 

"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, kami ingin menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya bapak H Slamet Riyadi yang telah mendarmabaktikan hidupnya untuk tegaknya pilar demokrasi," ungkap Sandi usai melayat kepada wartawan pada Jumat (17/5/2019). 

H Slamet Riyadi diungkapkannya merupakan salah satu di antara ratusan orang pejuang demokrasi yang gugur pada Pemilu 2019. Dirinya pun berharap agar semangat para pahlawan demokrasi terus berkobar dan hidup di hati seluruh pihak yang tengah menyelesaikan rekapitulasi suara saat ini. 

"Kematian para pahlawan demokrasi tidak boleh sia-sia, mereka harus dimuliakan lewat kejujuran dan keadilan Pemilu. Semangat mereka harus terus dilanjutkan kepada semua yang masih berjuang mengawal suara rakyat hingga hari penentuan," ungkap Sandi. 

"Terpenting dari semuanya adalah kita berdoa kepada Tuhan untuk menerima pahala dan mengampuni segala dosa almarhum dan semua pahlawan demokrasi. Kita doakan semoga semuanya Khusnul Khotimah," tutupnya.


0 Komentar