Senin, 06 Agustus 2018 04:22 WIB
Caracas, Tigapilarnews.com - Seperti yang didokumentasikan didalam video, saat Presiden Venezuela Nicholas Maduro menyampaikan pidatonya ketika tiba-tiba sebuah ledakan terdengar dan orang-orang di sekitarnya di panggung tiba-tiba mendongak ke atas.
Adanya drone meledak diduga upaya pembunuhan yang ditujukan kepada Presiden Venezuela Nicholas Maduro.
Sejauh ini dilaporkan tak ada korban tewas, kecuali tujuh orang tentara yang terluka. Menteri Komunikasi Jorge Rodriguez kemudian mengatakan bahwa dua drone bermuatan bahan peledak meledak di dekat panggung Presiden.
Maduro dievakuasi dari panggung setelah pihak berwenang menyimpulkan terjadi upaya serangan teroris terhadap presiden.
Beberapa jam setelah pukul 17.40 setelah serangan drone, Nicholas Maduro muncul di televisi.
"Sebuah objek terbang meledak di dekat saya, sebuah ledakan besar. Beberapa detik kemudian ada ledakan kedua," kata Presiden Maduro dalam pidato beberapa jam setelah serangan drone, seperti dikutip dari CNN.
Maduro menambahkan bahwa awalnya ia mengira ledakan berasal dari kembang api bagian dari pawai. Ia kemudian menyebut serangan itu adalah upaya merenggut nyawanya, dan menduga dalangnya adalah kelompok sayap kanan dan Presiden Kolombia yang sedang berkuasa, Juan Manuel Santos.
"Aku hidup dan menang," ucapnya dalam pidato susulan tersebut.
Presiden Venezuela mengatakan penyelidikan atas insiden itu sudah dimulai. Beberapa dari mereka yang terlibat dalam serangan itu telah ditangkap dan dituntut, meskipun ia tidak menyebutkan rinci tuduhan terhadap mereka.