Senin, 06 Agustus 2018 04:04 WIB
Caracas, Tigapilarnews.com - Dalam acara parade militer, tiba-tiba terganggu setelah adanya dugaan upaya pembunuhan terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Sabtu (4/8/2018).
Menurut penyiar NTN24, upaya pembunuhan terhadap Maduro diduga dilakukan dengan menggunakan pesawat tak berawak yang diisi dengan bahan peledak C-4.
Namun, upaya pembunuhan terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah gagal. “Ya, pembunuhan itu mungkin telah terjadi, tetapi ternyata tidak berhasil,” kata seorang sumber.
Menurut laporan media setempat, Maduro tidak terluka dan dievakuasi dari tempat kejadian. Menurut Reuters, setidaknya tujuh tentara penjaga nasional terluka.
Polisi setempat kemudian menjatuhkan sebuah pesawat tak berawak yang menyerang tempat para pejabat, termasuk Maduro.
Sementara itu, media lokal melaporkan bahwa beberapa drone yang membawa bahan peledak gagal mencapai target mereka, jatuh di daerah perumahan di pusat Caracas, menyebabkan kebakaran dan gumpalan besar asap.
Maduro menyalahkan Kolombia dan Amerika Serikat atas apa yang dia sebut sebagai sebuah konspirasi sayap-kanan untuk membunuhnya.
Dalam pidato terbaru yang disiarkan televisi Maduro mengatakan bahwa “semua petunjuk mengarah” pada upaya kelompok sayap kanan.
Sebelumnya pada hari itu, beberapa drone yang membawa bahan peledak menargetkan Maduro saat memberikan pidato di sebuah acara militer di Caracas. Sebanyak tujuh prajurit terluka dalam serangan itu.
Selain itu dia mengatakan bahwa serangan pada Sabtu direncanakan di negara tetangga Kolombia. “Pesawat-pesawat itu datang untuk membunuh saya, namun saya dilindungi perisai cinta. Saya yakin saya masih bisa hidup bertahun-tahun lagi,” kata Maduro.