Jumat, 06 Juli 2018 19:00 WIB

Kemenpora Hindari Tumpang Tindih Anggaran dan Kegiatan Guna Perbaikan Generasi Muda

Editor : Yusuf Ibrahim
Asrorun Ni'am Sholeh (tengah) bersama Wisler Manalu (kiri) dan I Gusti Putu Raka (kanan). (foto Esa/Tigapilarnews.com)
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kemenpora menggelar Rapat Internal dan Eksternal Koordinasi Strategis Lintas Sektor Pelayanan Kepemudaan Tahun 2018 di Jakarta, Jumat (06/07/2018) pagi.
 
Kesempatan tersebut dibuka langsung Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Asrorun Ni'am Sholeh. Niam menilai acara ini strategis sebagai tindaklanjut implementasi UU Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan khususnya terkait koordinasi tingkat sektoral dan Perpres No.66 Tahun 2017 yang mengamanahkan kementerian/lembaga (K/L) untuk melakukan langkah koordinasi strategi lintas sektoral untuk pelayanan kepemudaan.
 
"Kami berharap ikhtiar ini dapat mengidentifikasi seluruh potensi kepemudaan melalui pembentukan pokja-pokja sesuai bidangnya, regulasi dan program kegiatan serta anggaran yang dimiliki k/l agar sinergi. Sehingga ketersediaan anggaran program dan kegiatan melalui APBN dan sumber lain bisa berjalan secara optimal serta menghindari tumpang tindih dan pemanfaatannya bisa langsung dirasakan oleh perbaikan generasi muda tanah air," ujar Niam didampingi Asdep Kemitraan dan Penghargaan Pemuda Wisler Manalu dan Asdep Peningkatan Kapasitas Pemuda, I Gusti Putu Raka.
 
Menurut Asrorun dalam PP No.66/2017 bertindak sebagai Pembina, Pengarah oleh Kemenko PMK sedangkan Pelaksananya adalah Menpora. Bonus Demografi yang ada di Indonesia diharapkan dapat dioptimalisasi sehingga ada percepatan kaderisasi bangsa.
 
"Bangsa yang besar adalah yang memberikan partisipasi seluas-luasnya kepada pemuda baik di ranah domestik, dunia usaha, politik, dan publiknya dengan terobosan guna melakukan mobilitas vertikal secara cepat," tambahnya.
 
"Kita memiliki sejarah baik dalam pemberian ruang partisipasi generasi muda dalam peran strategis di masyarakat, lembaga pemerintahan dan keagamaan dari prakemerdekaan hingga kemerdekaan, saat ini kita memiliki bonus demografi dimana usia muda mendominasi total populasi Indonesia," lanjutnya.   
 
Sebelumnya, Wisler Manalu menyampaikan kegaiatan itu merupakan kegiatan lanjutan pembahasan kelompok kerja (Pokja) koordinasi strategis lintas sektoral pelayanan kepemudaan untuk menyusun kelanjutan pokja, membahas tugas dan tata kerja pokja. "Kami berharap hasil kegiatan ini menjadi rekomendasi bagi finalisasi penyusunan Permenpora dan Kepmenpora terkait keanggotaan, tugas dan tatakerja pokja," urainya.
 
Dikatakannya lagi, acara diikuti sekitar 50 peserta terdiri dari lintas k/l terkait, alurnya yakni ada pemaparan dari para pejabat tentang kebijakan kepemudaan dan paparan-paparan dari Bappenas, Kemenko PMK dan Kemenpora, para peserta dibagi dalam 4 Pokja. "Hasil pembahasan setiap Pokja akan dipresentasikan dalam sidang pleno kemudian dirumuskan sebagai hasil dan rekomendasi," tutupnya.(exe)

0 Komentar