Senin, 14 Mei 2018 18:39 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Polri menemukan adanya komunikasi antara narapidana/tahanan kasus terorisme di Rutan Salemba cabang Mako Brimob, dan kelompok-kelompok teroris di luar penjara.
Komunikasi tersebut berisi ajakan menyerang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Pada saat kejadian itu, kita monitor ada (komunikasi). Mereka (napi) mengajak untuk menyerang ke Brimob. Makanya kita tangkap yang di Tambun dan Cianjur kemarin," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/05/2018).
Karena hal itu pula, datang beberapa terduga teroris di sekitar area luar Mako Brimob. "Ada beberapa yang sempat berada di luar Mako Brimob," sambung Setyo.
Setyo mengatakan saat ini Rutan Mako Brimob sudah bersih dari napi teroris. Sebelumnya diberitakan, masih ada 10 napi teroris di Mako Brimob.
"Di Mako Brimob sudah tidak ada napiter (10 napi teroris). Sepuluh orang (napiter) sudah tidak ada di sana. Saya kurang tahu dipindah di mana," jelas Setyo.
Kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, terjadi pada Selasa (8/5) malam sekitar pukul 19.30 WIB. Kekacauan yang disebabkan ulah 156 napi teroris itu baru bisa dinyatakan benar-benar selesai pada Kamis (10/5) pukul 07.15 WIB.
Setelah kerusuhan, terjadi serangan dan upaya penyerangan yang diduga dari kelompok teroris. Pada Kamis malam, seorang terduga teroris berinisial TS menyerang petugas, Bripka Marhum Frence. Bripka Frence gugur saat menerima pertolongan pertama.
Densus 88 juga menangkap 4 orang terduga teroris di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Dua di antaranya ditembak karena melawan dan salah satunya tewas.
Kemudian polisi menangkap lagi dua perempuan yang bersikap mencurigakan di area luar Mako Brimob. Dari keduanya, diamankan senjata tajam berupa gunting.(exe/ist)