Sabtu, 27 Januari 2018 11:56 WIB
Yogyakarta, Tigapilarnews.com - Bandara Internasional Kulon Progo di Yogyakarta dirancang untuk tahan terhadap gempa bumi yang berukuran sampai 8,8 pada skala Richter karena dibangun di daerah rawan gempa, kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Jumat, 26/1/2018.
Menteri tersebut juga mengatakan bahwa bandara tersebut dilengkapi dengan fasilitas mitigasi tsunami.
"Jangan khawatir tentang gempa bumi dan tsunami. Jawa tidak mengalami gempa bumi sekuat 8,8 pada skala Richter. Kami juga telah menyiapkan mitigasi tsunami, "kata Budi saat melakukan diskusi di markas besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Operator bandara milik negara PT Angkasa Pura bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan BMKG untuk merancang bandara di daerah rawan gempa dan tsunami tersebut, ucapnya.
Menkeu menambahkan, Kementerian Perhubungan juga telah melibatkan insinyur dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan BMKG untuk merancang rancangan teknik Bandara Kolun Progo, yang upacara penggelarannya diadakan. pada bulan Januari 2017
Untuk mitigasi tsunami, BPPT telah menyiapkan enam skenario, dengan skenario yang dipilih terdiri dari tiga lapisan - gundukan pasir, sabuk hijau (pohon bakau dan pinus) dan parit yang terletak 200 meter dari garis pantai, tambahnya.
Fasilitas mitigasi tsunami membutuhkan 1,7 juta meter kubik pasir dan 50 hektar sabuk hijau untuk mitigasi tsunami.
Dalam skenario tersebut, hanya 1,1 persen dampak tsunami yang akan mempengaruhi bandara.