Selasa, 23 Januari 2018 06:22 WIB

PT WIKA Jelaskan Robohnya Beton LRT di Pulogadung

Editor : Amri Syahputra
Beton LRT Roboh di Pulogadung

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Beton pembangunan Light Rail Transit (LRT) atau Kereta Api Ringan di Pulogadung, Jakarta Timur, roboh, Senin, 22/1/2018.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta, Jupan Royter menerangkan, lima orang mengalami luka ringan akibat insiden tersebut.


"Korban dirujuk ke Rumah Sakit Columbia Asia di Jakarta Timur," ujar Jupan.

Kelima korban atas nama Rois Julianto (27), Wahyudin (18), Abdul Mupit (30), Ahmad Kurnaedi (22), dan Jamal.

PT Wijaya Karya (WIKA) Beton selaku kontraktor proyek masih melakukan investigasi terkait robohnya box girder atau beton Light Rapid Transit (LRT) di Pulogadung. Direktur PT WIKA Beton Hadian Pramudita mengatakan tim masih mengumpulkan data-data untuk memastikan penyebab robohnya beton tersebut.

"Semua kita lagi menyajikan data-data dulu. Baik sistem pengerjaan maupun kualitas beton, kita serahkan ke konsultan," kata Hardian di lokasi, Jalan Kayu Putih Raya, Pulogadung, Jakarta Timur

Dia mengatakan secara prosedur pengerjaan dan kualitas beton tersebut seharusnya sama dengan proyek-proyek yang lain. Meski begitu, dia akan melakukan pengecekan dan investigasi.

"Harusnya sama (kualitas beton), kan bukan berarti dari kualitas beton juga, maka dicek dulu. Harusnya kualitas itu dari mutu beton dan pengerjaan semua," ungkapnya.

Menurut dia, hasil investigasi akan segera diketahui dalam waktu dekat. Dia juga menampik anggapan bahwa robohnya beton tersebut akibat pengerjaan yang terburu-buru.

"Nggak ada (akibat terburu-buru), semua prosesnya sudah selesai semua. Nggak ada," ungkapnya.

Sementara itu, teknisi Perencanaan PT WIKA Beton, Jodi Firmansyah, mengatakan proses pengerjaan pressing (pengencangan) proyek LRT itu sudah baik. Hanya, dia tidak mengetahui kenapa beton itu bisa roboh.

"Sudah, report-nya sudah. Kalau tidak, ya nggak duduk. Jadi bebannya sendiri sudah bisa dipikul sebetulnya, tapi tiba-tiba tentunya ada penyebab yang lain yang kita harus cari pastikan," Jodi menambahkan.


0 Komentar