Jumat, 19 Januari 2018 16:04 WIB
Pamekasan, Tigapilarnews.com - Naiknya harga beras, membuat sejumlah masyarakat ekonomi menengah kebawah mengeluh, termasuk pula Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Mereka mendesak pemerintah segera menggelar operasi pasar, agar harga beras dapat stabil sehingga harga dapat terjangkau oleh masyarakat luas.
Hal ini, disampaikan oleh Wakil Ketua HKTI Kabupaten Pamekasan, H. Moh. Nasiriruddin. Dia menegaskan, bahwa secara umum kenaikan harga beras sangat menguntungkan petani. namun, disisi lai hal itu juga telah dikeluhkan oleh masyarakat terutama yang tidak punya berpenghasilan tetap.
“Memang kenaikan harga beras akhir-akhir ini mengalami kenaikan yang berkisar 20 persen, sehingga banyak masyarakat yang menjerit,” ujar Wakil Ketua HKTI Kabupaten Pamekasan, H. Moh. Nasiriruddin, Jum at, 19/01/2018.
Harga beras yang mengalami kenaikan di sejumlah pasar wilayah Kabupaten Pamekasan, yakni jenis Premium dan jenis Medium. Untuk jenis premium, seharga Rp 12.500 per kilogram. Sedangkan harga eceran tertinggi (HET)-nya seharga Rp 12.800. Sementara untuk beras jenis medium di pasar wilayah perkotaan Rp 11 ribu. Sedangkan HET-nya Rp. 9.450. Kenaikan harga sebesar Rp. 1.550 per kilogram.
Nasiriruddin menjelaskan, kenaikan harga beras cukup berdampak kepada masyarakat golongan ekonomi lemah. Selain itu, kenaikan beras itu akan memicu kenaikan beberapa bahan pokok yang lainnya, sehingga ekonomi masyarakat terkuras dan terbebani untuk kebutuhan yang lain.
Pihaknya meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, agar secepatnya mengambil langkah-langkah untuk menekan kenaikan harga beras yang dimungkinkan berdampak kepada kenaikan harga bahan pokok lainnya.
“Jadi pemerintah jangan abai akan kejadian-kejadian seperti ini, hal seperti ini saya anggap sebagai musibah buat masyarakat,” jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menginginkan agar Pemkab setempat untuk segera melakukan operasi pasar sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah pusat. Pihaknya berharap, agar pemerintah juga bisa menepati janjinya yang akan membuat lahan pertanian yang tidur untuk dijadikan lahan yang produktif.