Kamis, 18 Januari 2018 11:56 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mendorong pengusaha untuk melakukan diversifikasi produk perikanan mereka dan membuka pabrik di luar Jawa untuk mengatasi kekurangan bahan baku saat larangan cantrang mulai berlaku.
Direktur Jenderal Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja mengatakan di Jakarta pada hari Rabu bahwa kementerian tersebut akan memfasilitasi mereka yang ingin membuka usaha di beberapa pusat perikanan, seperti Merauke di Papua dan Saumlaki di Maluku.
"Kami meminta industri untuk menurunkan kapasitas mereka (di Jawa) dan beralih ke lini bisnis baru. Pemerintah menawarkan mereka kesempatan untuk membuka unit baru di pusat perikanan," katanya usai menghadiri pertemuan dengan perwakilan 14 surimi perusahaan manufaktur.
Dia juga mengatakan dengan situasi saat ini, industri ini perlu melakukan diversifikasi produknya, seperti makanan laut beku, fillet, tuna atau ikan segar.
"Saya pikir sudah saatnya mereka memiliki lebih dari satu produk. Jika hanya mengandalkan surimi, spesies itu sendiri bisa menurun dengan sangat cepat," katanya.
Dia menambahkan, kementerian tersebut akan membuat kesepakatan mengenai relokasi usaha perikanan. "Kami akan menyediakan kapal untuk mengangkut produk mereka dari Merauke ke Jawa. Ini akan memecahkan masalah pasar, "tambahnya.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mencatat bahwa setidaknya ada 15 perusahaan surimi dengan pabrik-pabrik yang sebagian besar berada di pantai utara Jawa (Pantura) di Jawa Tengah.
Pabrik sangat bergantung pada bahan baku dari ikan yang tertangkap menggunakan cantrang yang akan segera dilarang.