Kamis, 21 Desember 2017 11:03 WIB

Pembunuhan Tragis di Atas Kapal KM. Wira Glori Sibolga

Editor : Amri Syahputra
Nias, Tigapilarnews.com Perkelahian Di atas kapal KM. Wira Glori yang bertolak dari Sibolga menuju pulau Nias (Gunung Sitoli) Sumatera Utara, memakan 4 korban jiwa.
 
Rabu,  20 Desember 2017 sekitar Pkl.00.30 Wib telah terjadi Pembunuhan di Kapal Wira Glori (kapal milik PT.Wira Jaya Logitama Line), pada saat Kapal melintas di Pulau Mursala Kab.Tapteng dengan membawa 700 Penumpang menuju Pulau Nias.
 
Kapten kapal  Nok Metusala, 52 thn, Kapten Kapal, Bitung Sulawesi Utara.
 
Pelaku meninggal dunia (luka pada bagian leher dan tangan sebelah kanan ), diduga pelaku bunuh diri setelah melakukan pembunuhan terhadap beberapa orang korban (identitas belum diketahui).
 
Adapun data korban, Odalige Harefa, 50 thn, Desa Limba barora, Kec. Gunung Sitoli Utara (luka di bagian  leher dan saat ini korban dirawat di RSU.F.L.Tobing ), Anugrah (Misinis II), 25 thn, Nias Gunung Sitoli ( meninggal Dunia dan saat ini berada di ruang jenajah RSU.F.L.Tobing Sibolga ) mengalami luka tusukan pada dada kanan sebelah atas, Peringatan Nduru, 25 Tahun, Petani, botohili Kec. Lahusa, Kab. Nias Selatan ( meninggal Dunia dan saat ini berada di ruang jenajah RSU.F.L.Tobing Sibolga ), mengalami Luka Parah pada Leher sebelah kanan dan luka sobek pada jari jempol kaki kanan.
 
Dari keterangan saksi Sertu Robert Anggota TNI AL yg sedang bertugas ke pulau Nias , sekitar pukul 00:45 WIB ketika kapal sudah berlayar menuju Nias ( Gunung Sitoli ), ada beberapa orang yang datang laporan ke anjungan bahwa telah terjadi penusukan oleh seseorang , saat itu juga saksi serta pihak keamanan kapal  langsung menuju TKP dan melihat situasi sudah panik dan ada beberapa orang korban tergeletak di dek kapal dalam keadaan berlumuran darah, namun pelaku pada saat itu masih memegang sebilah pisau dan tongkat besi ditangannya. 
 
Lalu saksi berusaha untuk membujuk agar pelaku menyerahkan diri dan mau menyerahkan sajam dan tongkat besi yg berada  ditangannya, namun pelaku tidak menggubris himbauan saksi, namun tersangka balik menyerang saksi.
 
Karena situasi mendesak dan untuk antisipasi bertambahnya korban, saksi yang pada saat ini sedang membawa senjata api laras panjang langsung melakukan tembakan peringatan sebanyak 3 kali ke udara, namun pelaku tidak menghiraukan, malah tambah bringas  untuk menyerang saksi. 
 
Selanjutnya, saksi melakukan tembakan kearah kaki pelaku namun pelaku tidak  juga menyerah sambil memegang tongkat dan pisau. 
 
Karena merasa sudah terdesak, saksi Sertu Robert melihat Pelaku mencekeram lehernya sendiri sambil menggerakkan tangan kanannya yang memegang  pisau kearah lehernya sendiri ( bunuh diri ). 
 
Karena kehabisan darah pelaku meninggal dunia, ternyata setelah saksi memeriksa disebelah pelaku sudah ada korban tergeletak 1 orang laki - laki dengan luka gorok di leher, dan hingga saat ini motif pembunuhan belum dapat di ketahui.

0 Komentar