Sabtu, 11 November 2017 17:04 WIB

Setnov Tersangka Lagi, Inetrnal Partai Kembali Bergejolak

Editor : Amri Syahputra
Ketua DPR, Setya Novanto. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Maman Abdurrahman menegaskan partainya tak akan mengganti Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto meski ditetapkan kembali menjadi tersangka oleh KPK. Meski demikian, dia tak menampik status tersangka yang disandang kembali oleh Setya Novanto mempengaruhi kondisi internal Partai Golkar.

"Kalau terkait internal memang Golkar ini kan bisa dibilang partai yang dinamikanya terus tinggi. Terkait mengenai status Ketua Umum kami memang kita harus akui ini tidak bisa dihindari akan mempengaruhi kondisi internal partai kita," katanya dalam acara diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11).

Dia mengatakan konflik internal yang sempat terjadi di Golkar dua tahun lalu antara Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono menjadi pelajaran bagi partainya dalam mengambil setiap keputusan.

"Namun memang konflik kurang lebih 2 tahun lalu yg berkepanjangan selama 1 tahun 8 bulan lalu menjadi pertimbangan mendasar bagi partai kita dalam mengambil keputusan baik di internal maupun eksternal," katanya.

Menurutnya, Golkar mengedepankan sistem dan konstitusi partai dalam roda organisasi. Sampai saat ini tidak ada satu dasar konstitusi apapun yang bisa mendorong Ketua Umum Partai Golkar diganti.

"Artinya Kita tidak ingin bermain dalam konteks opini, asumsi, dan framing media dengan apa yang terjadi. Karena kita harus menjaga kalau kita masuk dalam skeming media, justru ini bisa menjadi dampak buruk bagi partai kita. Karena itu standing poin kita di Partai Golkar," tegasnya. (Mdk)


0 Komentar