Minggu, 29 Oktober 2017 11:13 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Koordinator Bidang Maritim, Luhut B. Panjaitan, meminta para bupati di sekitar Danau Toba untuk aktif berpartisipasi mengembangkan wilayah itu sebagai destinasi pariwisata utama di Sumatera Utara, seiring status Bandara Silangit yang resmi menjadi bandara internasional.
"Sekarang Silangit sudah menjadi bandara internasional. Untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara harus diikuti dengan pengembangan intrastruktur, bandara, pelabuhan, hotel, dan termasuk sumber daya manusia," kata Luhut, usai meresmikan Bandara Silangit sebagai bandara berskala internasional, di Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sabtu (28/10).
Pada kesempatan itu Menko Maritim didampingi Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi yang Direktur Badan Otorita Danau Toba Arie Prasetyo menyaksikan kedatangan penerbangan perdana Garuda Indonesia dari Bandara Changi, Singapura yang mendarat di Bandara Silangit, tepat pukul 13.30 WIB.
Menurut Luhut, para bupati juga harus mempersiapkan mental seluruh masyarakat agar bersama-sama merasa memiliki tanggung jawab mengembangkan industri pariwisata di daerahnya.
"Masyarakat pun perlu dipersiapkan. Jangan justru sampai menimbulkan masalah sosial, tetapi harus terbuka dan bersama-sama memajukan pariwisata," ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan status Bandara Silangit menjadi bandara internasional dipastikan jumlah wisatawan mancanegara akan meningkat, dengan catatan harus diikuti dengan perbaikan infrastruktur lainnya jalan, hotel, restoran dan termasuk pelayanan dan produk-produk wisata kepada para turis.
Tujuh kabupaten yang berada di sekitar Danau Toba yaitu Kabupaten Dairi, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Karo dan Kabupaten Tapanuli Utara.
"Jumlah turis yang datang ke Sumatera Utara ditargetkan sebanyak 1 juta per tahun, dari saat ini baru sekitar 300.000 per tahun," ucapnya.
Jadi tambah Luhut, perilaku juga sudah harus diubah bagaimana Danau Toba ditata dengan baik. "Harus semua merawatnya, jangan sampai kebersihan tidak dijamin. Tidak bisa lagi asal menanam yang menimbulkan limbah mencemari Danau Toba," ujarnya, menegaskan.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan menyambut baik status internasional yang disandang Bandara Silangit.
"Bandara Silangit merupakan yang pertama selesai dibangun dalam program destinasi 10 Bali Baru. Di saat daerah lain bandaranya sedang dibangun, Bandara Silangit justru sudah berstatus internasional. Ini prestasi tersendiri," tegas Arief.
Dengan begitu tambahnya, target satu juta wisatawan sangat dimungkinkan tercapai dalam waktu tidak lama lagi, karena wisatawan asing nantinya tidak lagi hanya dari Singapura, tetapi juga dari negara lain yang terkoneksi dari Singapura, seperti dari China, Timur Tengah.
Pada kesempatan itu Arief juga memberi masukan bahwa satu destinasi wisata internasional harus memiliki tiga hal, yaitu atraksi, aksesibilitas dan amenities.
Dari sisi bandara internasional Silangit, sudah menjadi satu terobosan utama tinggal menambah kualitas dan panjang landasan pacu agar bisa diterbangi peswat berbadan lebar.
Selanjutnya adalah atraksi, yaitu menyuguhkan daya tarik wisata baik alam, budaya maupun buatan manusia seperti festival atau pentas seni berskala internasional.
Sedangkan amenities yaitu fasilitas untuk memperoleh kesenangan, memberikan layanan akomodasi, kebersihan dan keramahtamahan.
"Strategi ini yang diterapkan Singapura, di mana penduduk dengan hanya 5 juta jiwa, namun mampu mendatangkan wisatawan asing higga 15 juta per tahun," tuturnya.(ant)