Kamis, 03 Agustus 2017 23:49 WIB

Tuan Rumah MTQMN XVI Belum Ditetapkan

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi Musabaqah Tilawatil Quran. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Prof Ainun Naim, mengemukakan perhelatan tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XVI (2019) hingga berakhirnya pelaksanaan MTQMN XV belum ditetapkan.

"Memang ada usulan dari Ternate dan Ambon, namun sampai sekarang belum ditetapkan untuk tuan rumah MTQMN dua tahun mendatang. Banyak hal yang menjadi pertimbangan," kata Ainun Naim di sela penutupan MTQMN di gedung Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM), Kamis (03/08/2017) malam.

Perhelatan MTQMN XV (2017) dipusatkan di Universitas Brawijaya (UB) Malang dan Universitas Negeri Malang (UM). MTQMN XV diselenggarakan selama 8 hari mulai 28 Juli hingga 4 Agustus 2017. 

Lebih lanjut, Ainun Naim mengatakan perhelatan MTQMN XV di dua lokasi tesrbeut cukup lancar dan tidak ada hambatan berarti. "Tentu saja kami (Kemenristekdikti) mengapresiasi kinerja panitia yang luar biasa sehingga perhelatan akbar tingkat nasional ini lancar dan sukses," ujarnya.

Nantinya, kata Ainun, ada apresiasi khusus untuk tuan rumah dan juara umum MTQMN XV. Gelar juara umum MTQMN XV ini bisa digunakan untuk melengkapi aplikasi pendaftaran beasiswa. "Reward untuk juara ini secara implisit juga sebagai usulan dalam evaluasi berbagai program, termasuk sebagai tiket masuk jenjang yang lebih tinggi, magister (S2) misalnya, baik di dalam maupun luar negeri," katanya.

Sementara dalam sambutan penutupan MTQMN XV, Ainun mengatakan dampak langsung maupun tidak langsung Al Quran terhadap perkembangan peradaban dunia cukup nyata. "Isi Al Quran yang terkandung soal ilmu dan teknologi dan ditemukan seperti sekarang ini, sudah disebutkan dan tertulis dalam Al Quran," ujarnya.

Al Quran, katanya, masuk dan dikumandangkan lantunan ayat-ayat suci di dalam kampus sudah 30 tahun lalu. Dengan hadirnya Al Quran di kampus-kampus di Indonesia, diharapkan akan mampu membawa kampus bersangkutan dan negeri ini menjadi semakin baik.

Sementara itu, Rektor UM Prof Akhmad Rofiuddin dalam laporannya mengatakan MTQMN XV diikuti oleh 281 perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia. Peserta (kafilah) yang memgikuti lomba 2.450 mahasiswa yang didampingi official sekitar 500 orang.

Ada 13 cabang yang dilombakan dan berbagai kegiatan pendukung juga ikut memeriahkan perhelatan MTQMN XV. Sebanyak enam cabang lokasi lombanya di UM dan tujuh cabang di UB.

MTQMN XV menorehkan sejarah selama pelaksanaan MTQMN yang sudah mencapai 30 tahun, yakni dengan jumlah kafilah terbanyak dan perguruan tinggi peserta terbanyak.

Selama pelaksanaan MTQMN XV, baik di UB maupun di UM, banyak kegiatan pendukung yang digelar, di antara Seminar Parenting terkait cara mendidik anak secara Islami, pemecahan rekor MURI Khotmil Quran terlama (tujuh hari tujuh malam tanpa henti atau 24 jam kali tujuh hari, bazar, lomba kaligrafi dan lainnya.(exe/ist)


0 Komentar