Jumat, 14 Juli 2017 18:26 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (14/7/2017), bergerak melemah tipis menjadi Rp 13.344 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp 13.336 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Dolar AS menguat merespons data klaim pengangguran Amerika Serikat yang menurun," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta.
Kendati demikian, ia menambahkan, penguatan dolar AS itu relatif terbatas menyusul pernyataan Ketua The Fed Janet Yellen yang tidak begitu yakin untuk menaikkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.
"Kondisi itu membuat investor masih masuk ke sejumlah aset di negara berkembang seperti Indonesia, sehingga pelemahan mata uang domestik cenderung tipis," ujarnya.
Ia mengatakan, harga minyak mentah dunia yang memiliki peluang menguat seiring dengan adanya laporan kenaikan permintaan global turut menjadi salah satu faktor yang menahan laju dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta menjelaskan, sentimen positif dari dalam negeri menjaga stabilitas fluktuasi mata uang rupiah terhadap dolar AS.
Sentimen positif dari angka defisit APBN semester pertama 2017 terhadap PDB yang hanya 1,29 persen direspons positif oleh pelaku pasar.
Di sisi lain, lanjutnya, Bank Indonesia yang optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi pada semester kedua 2017 yang mencapai 5,3 persen, akan membuka ruang penguatan rupiah terhadap dolar AS ke depannya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) Jumat (14/7/2017) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp 13.347 dibandingkan Kamis (13/7/2017) Rp 13.342 per dolar AS.
Sumber: antara