Selasa, 11 September 2018 01:36 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) dan Kantor Menko Perekonomian akan bersinergi bersama Kementerian Keuangan untuk menjaga stabilitas kurs rupiah.
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Kebijakan Penerimaan Negara Kemenkeu, Robert Leonard Marbun dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Senin (10/9/2018).
Robert mengatakan hal tersebut merupakan upaya mengurangi dampak negatif dari faktor eksternal.
"Intinya, kami dari masing-masing K/L bersinergi dan menjaga stabilitas dan kepercayaan pasar. Sehingga ekonomi Indonesia bisa tumbuh menguat," ujar Robert.
Menurutnya saat ini pergerakan rupiah masih lebih landai dibandingkan negara lain seperti Argentina dan Turki.
"Jika landai artinya dipercaya investor. Tingkat suku bunga yang diberikan juga turun, bukan naik. Kami berbicara data, ini data yang terpublikasi luas," tegasnya.
Robert juga mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup tinggi. Penyumbang terbesar pertumbuhan tersebut adalah sektor pertanian, dan logistik serta e-commerce.
"Ekspor Indonesia juga masih produk primer. Kalau ekspor tumbuh 7,7 persen, arus investasi maupun barang modal banyak masuk ke kita," klaim Robert.
Acara FMB 9 kali ini dihadiri Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia Doddy Zulverdi, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir, dan Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot sebagai narasumber.